SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANTUL – Pemkab Bantul melalui Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan bersama pergantian musim kemarau memasuki musim menghujan diprediski dalam waktu dekat ini.

Ketua BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan perubahan musim harus menjadi perhatian masyarakat terhadap berbagai kemungkinan bencana yang mengancam.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

“Masyarakat kami ajak mulai memahami perubahan musim dan ancaman bencana untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan bencana,” kata Dwi, Minggu (9/11/2014).

Dwi mengatakan kewaspadaan bencana menurut karakteristik wilayah masing-masing yang tidak sama. Ada wilayah yang memang menjadi zona bahaya bencana longsor, banjir hingga ancaman angin kencang.

Menurutnya, BPBD Bantul telah melakukan pemetaan sekaligus sosialisasi jenis ancaman bencana di beberapa wilayah yang rentan menjadi kawasan paling beresiko.

Sosialisasi penanganan bencana juga telah dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan untuk tujuan membentuk masyarakat yang sadar dan tanggap bencana.

“Tak jarang kami juga melakukan simulasi penanganan bencana menggandeng berbagai pihak seperti Forum Penanganan Resiko Bencana (FPRB), Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Tim SAR, PMI, juga melibatkan langsung masyarakat dan stakeholder lainnya,” ujar Dwi.

Mantan aktivis Resimen Mahasiswa (Menwa) STPMD APMD Yogyakarta ini mengurai beberapa kawasan resiko bencana longsor seperti kecamatan Piyungan, Dlingo dan Imogiri yang berada di perbukitan maupun kaki bukit.

Adapun daerah resiko bencana banjir seperti diantaranya Kecamatan Sewon dan Kasihan yang memang menjadi wilayah penyangga utama sungai utama di Bantul.

“Selain itu juga daerah lain yang dilalui disepanjang sungai termasuk Kretek yang menjadi tempuran kali yang kerap menenggelamkan lahan pertanian dan sekolah,” imbuh Dwi.

Adapun ancaman bencana angin relatif merata seluruh wilayah menjadi daerah yang beresiko. Wilayah hamparan luas pertanian di Bantul paling harus diwaspadai masyarakat untuk jenis ancaman angin kencang atau puting beliung.

Kondisi yang sama juga merata untuk semua wilayah di Bantul khusus untuk ancaman pohon tumbang akibat hujan lebat atau angin kencang. BPBD Bantul mulai melakukan komunikasi dengan jejering desa agar pepohonan yang sekiranya sudah membahayakan seperti di area publik serta jalur padat lali lintas jalan raya untuk bisa mulai diambil langkah antisipasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya