SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

BANTUL—Menjelang musim tanam yang disepakati mulai Minggu (10/6), sebagian petani bawang merah di lahan pesisir Kecamatan Sanden, Bantul masih kebingungan mencari benih.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Pasalnya, kebanyakan petani di Sanden saat ini kekurangan stok benih setelah berkali-kali gagal panen pada musim tanam sebelumnya akibat serangan hama ulat dan jamur fusarium.

“Harga benih melambung tinggi karena stok menipis,” kata Supriyo, 53, petani bawang merah asal Dusun Wonoroto, Gadingsari, Sanden saat ditemui Harian Jogja, Rabu (6/6) siang.

Menurut dia, jika musim panen sebelumnya gemilang, harga benih bawang merah hanya berkisar Rp15.000 per kilogram. Kini, harganya melonjak sampai Rp25.000 per kilogram.

Untuk menanami lahan miliknya sekitar 2.800 meter persegi, Supriyo butuh 200 kilogram benih. Adapun sisa panen pada musim tanam sebelumnya hanya ada 60 kilogram benih.

Hal senada diutarakan Eko Suyono, 55, petani bawang merah asal Dusun Tegalrejo, Srigading, Sanden. “Benih lagi mahal. Padahal, harga bawang konsumsi hanya Rp13.000 per kilogram,” ujarnya.

Menurut Eko, gagal panen massal yang melanda sebagian besar petani bawang merah lahan pasir pada musim tanam sebelumnya lebih dikarenakan kurang sabarnya para petani.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya