Jogja
Kamis, 17 Desember 2015 - 19:40 WIB

Jelang Natal, Harga Bunga Naik

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawan Toko Bunga Pak Purwo di Jl. Jazuli Kotabaru menata bunga krisan yang akan dijual, Kamis (17/12/2015). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Kenaikan terjadi hampir semua jenis bunga.

 

Advertisement

Karyawan Toko Bunga Pak Purwo di Jl. Jazuli Kotabaru menata bunga krisan yang akan dijual, Kamis (17/12/2015). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA-Menjelang perayaan Natal, harga bunga segar mulai menunjukkan kenaikan hingga 10%. Kenaikan terjadi hampir semua jenis bunga.

Pemilik Toko Bunga Pak Purwo Kotabaru, Suminto Purwoatmojo, mengatakan kenaikan harga paling terasa untuk bunga krisan. Bunga krisan menjadi bunga primer untuk merangkai dan jenis bunga ini paling banyak dibeli umat Kristiani untuk menghias gereja pada saat perayaan Natal.

Advertisement

“Biasanya krisan Rp20.000 per ikat. Mulai hari ini [Kamis] jadi Rp22.000,” kata Suminto pada Harian Jogja, Kamis (17/12/2015).

Kenaikan terjadi untuk bunga krisan jenis standar. Sementara jenis spray yang ukuran kuntum lebih kecil, masih dijual di kisaran Rp20.000 per ikat.

Tidak hanya krisan, harga bunga lain seperti lili, gladiol dan anggrek juga mulai naik. Lili yang sebelumnya dijual Rp5.000 per tangkai, kini menjadi Rp7.500 per tangkai. Anggrek dari Rp500 menjadi Rp750-Rp1.000 per kumtum. Gladiol dari Rp2.500 menjadi Rp4.000 pe tangkai. Pikok yang semula hanya Rp8.000 kini menjadi Rp10.000 per ikat.

Advertisement

Sementara untuk harga sedap malam masih stabil di kisaran Rp5.000 per tangkai. Begitu juga dengan mawar yang dijual antara Rp3.000-Rp4.000 per tangkai.

Harga bunga yang turun hanya bunga balon hijau. Sebelumnya Rp10.000 kini turun menjadi Rp7.500. Bunga balon ini biasanya digunakan sebagai pelengkap di antara bunga utama seperti krisan.

Suminto menjelaskan, kebanyakan bunga yang harganya naik didominasi warna putih. “Banyak petani yang sengaja nahan bunganya [bunga warna putih] sampai menjelang Natal biar harganya laku tinggi,” tuturnya.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kenaikan harga mulai terjadi seminggu sebelum Natal. Puncaknya, kenaikan harga dengan persentase terbesar mulai terjadi 21 Desember. Menurut Suminto, kenaikan bisa mencapai 100%.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif