SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/reuters)

Menjelang pancaroba atau pergantian musim, warga DIY diminta mewaspadai sejumlah penyakit

Harianjogja.com, JOGJA- Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau masyarakat mewaspadai berbagai penyakit pada musim pancaroba, atau saat cuaca tidak menentu yang diperkirakan hingga akhir April 2015.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Masalah Kesehatan (P2MK) Dinas Kesehatan DIY Daryanto Chadorie mengatakan berbagai penyakit yang berpotensi muncul selama pergantian musim dari musim hujan ke kemarau antara lain leptospirosis, diare, muntaber, infeksi saluran pernafasan (ispa), serta demam berdarah dengue.

“Karena pergantian cuaca tidak menentu, berbagai wabah penyakit dari yang ringan hingga yang berat bisa berpotensi muncul,” kata dia, Kamis (2/4/2015).

Menurut dia, cuaca yang tidak menentu pada umumnya dapat memicu daya tahan tubuh melemah karena sulit beradabtasi. Dengan demikian wabah penyakit dengan mudah menyerang tubuh seseorang.

“Untuk mengantisipasinya harus dibiasakan perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS],” kata dia.

Dia mengatakan untuk mengantisipasi wabah penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), pihaknya telah menyosialisasikan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Tren DBD menjelang pancaroba memiliki peningkatan cukup signifikan, di mana kasus paling banyak terjadi di Kabupaten Bantul yang mencapai 243 kasus, diikuti Kota Jogja sudah 148 kasus, Gunungkidul 124 kasus, Sleman 114 kasus, dan Kulon Progo 13 kasus.

“PSN kami harapkan bisa dijadwalkan dalam program rutin di tingkat desa hingga tingkat rukun tetangga (RT),” kata dia.

Sementara itu, Daryanto melanjutkan, untuk penyakit Leptospirosis menjelang musim pancaroba telah memiliki tren meningkat. Dia menyebutkan di Kabupaten Sleman terdapat temuan 3 kasus, Kabupaten Bantul 15 kasus, Gunungkidul 1 kasus, Kulon Progo 5 kasus, serta Kota Jogja 12 kasus.

Dia mengatakan untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis, masyarakat perlu meningkatkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Upaya itu bisa dilakukan, misalnya dengan membiasakan mencuci tangan dengan sabun, melakukan respon aktif terhadap lingkungan yang kotor.

“Dalam mencegah penyakit leptospirosis, air yang akan dikonsumsi juga harus dipastikan dimasak mendidih,” kata dia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jogja memprakirakan musim pancaroba akan terjadi hingga akhir April 2015. Sementara awal Mei 2015 diprediksi mulai memasuki musim kemarau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya