Jelang Ramadan, Harga Gula Pasir di Gunungkidul Naik

Menjelang Bulan Suci Ramadan 1438 Hijriyah, sejumlah harga sembako di pasaran mengalami kenaikan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Menjelang Bulan Suci Ramadan 1438 Hijriyah, sejumlah harga sembako di pasaran mengalami kenaikan. Salah satunya adalah harga gula pasir yang mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Salah seorang pedagang di Pasar Argosari, Kecamatan Wonosari, Yati mengatakan sejak sepekan terakhir harga gula pasir mengalami kenaikan. “Kalau biasanya harga per kilogram Rp12.500 tapi sekarang jadi Rp13.500,” kata dia kepada Harianjogja.com Kamis (20/4/2017).

Menurutnya kenaikkan harga gula pasir lantaran banyaknya permintaan konsumen, sehingga harga dari distributor pun dinaikkan. Dari yang semula satu karung gula pasir berisi 50 kilogram seharga Rp48.500 kini menjadi Rp49.500.

“Kalau menjelang Ramadan rata-rata sembako memang mengalami kenaikan. Dan kalau gula memang banyak yang beli sebelum Ramadan, karana biasanya untuk bahan membuat kue, sehingga saat ini harganya naik lebih awal,” kata dia.

Diakuinya menjelang Bulan Suci Ramadan yang jatuh pada 26 Mei 2017 mendatang itu sejumlah konsumen yang membeli gula pasir memang cukup banyak. Rata-rata konsumen membeli sekitar 5-10 kilogram untuk bahan pembuat kue.

Meski demikian, dirinya tak menambah stok gula pasir ataupun sembako lainnya menjelang Ramadan ini. Dia tak khawatir dengan naikknya harga gula pasir di tingkat distributor, pasalnya selama ini stok gula pasir selalu ada.

Sementara itu sejumlah bahan kebutuhan pokok lain, harganya masih stabil dan belum mengalami kenaikkan. Hanya saja untuk bawang putih mengalami kenaikkan harga sebanyak Rp3.000, yang semula Rp35.000 per kilogram kini menjadi Rp38.000 per kilogram.