SOLOPOS.COM - Umat muslim jemaah Masjid Aolia berjalan menuju masjid untuk melaksanakan ibadah Salat Idulfitri di Giriharjo, Panggang, Gunungkidul, D.I Yogyakarta, Jumat (5/4/2024). (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, JOGJA – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta memberikan perhatian kepada jemaah Aolia di Gunungkidul yang telah lebih dahulu melaksanakan salat Id dan merayakan Idulfitri 1445 Hijriah.

Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa, mengatakan secara prinsip pemerintah menjamin kebebasan memeluk agam dan keyakinan warganya, termasuk jemaah Aolia.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Tidak hanya menjamin, tapi juga melindungi,” kata dia, Minggu (7/4/2024).

Menurutnya, jemaah Aolia memang sudah sering berbeda dengan pemerintah maupun organisasi agama lain dalam menetapkan 1 Ramadan dan 1 Syawal, walau biasanya hanya selisih satu hingga dua hari. Kanwil Kemenag DIY juga sudah sering melakukan pendekatan ke kelompok tersebut.

“Biasanya satu atau dua hari, kita maklum. Mungkin perbedaan kriteria masih wajar. Tapi ini lima hari sehingga jadi perhatian kami di Kemenag. Kami akan silaturahmi memberikan pencerahan pembinaan agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat,” ungkapnya.

Dari penelusuran selama ini, jemaah Aolia memang tidak menggunakan metode penghitungan maupun pengamatan seperti tertera dalam kitab, melainkan komunikasi spiritual imamnya yakni Raden Ibnu Hajar Pranolo atau Mbah Benu.

Hal tersebut membuat beberapa masayarakat menganggap kelompok ini sesat. Meski demikian, dari Kanwil Kemenag DIY tidak menuding kelompok ini sesat.

“Belum sampai sana. kita akan lakukan pendekatan, jangan sampai isu berkembang di masayarakat jadi luas,” paparnya.

Kepala Kanwil Kemenag DIY, Masmin Afif, menuturkan dari pendekatan yang sudah dilakukan selama ini, jemaah Aolia tetap keukuh pada pendiriannya.

“Beberapa ormas juga sudah menyampaikan, tapi karena itu keyakinan mereka Mbah Benu seperti itu ya kami menghormati saja,” katanya.

Menurutnya masyarakat saat ini sudah dewasa dalam melihat perbedaan ini. “Yang jelas kami dari kemenag sudah berupaya, berkomunikasi, berkoordinasi. Masyarakat sekarang sudah semakin dewasa, kami serahkan penilaiannya kepada mereka,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kemenag DIY Hormati Keyakinan Jemaah Aolia Gunungkidul dalam Menetapkan Idulfitri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya