SOLOPOS.COM - ilustrasi kecelakan (Dok/Solopos)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat Progo 2014 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan operasi serupa dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Amblesnya Jembatan Comal yang berimbas pada penumpukan kendaraan berukuran besar di Jalur Selatan disinyalir menjadi penyebabnya.

Data yang dihimpun dari Satlantas Polres Kulonprogo hingga 4 Agustus 2014, tercatat 21 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia tiga orang, luka berat satu orang, dan luka ringan 44 orang.  Ada kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah, mengingat operasi ini baru berakhir pada Rabu (6/8/2014). Sementara pada operasi yang sama tahun lalu, tercatat 21 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia tiga orang dan luka ringan 37 orang.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Kanit Laka Lantas Polres Kulonprogo, Iptu Sigit Purnomo membenarkan indikasi terjadi peningkatan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas pada Operasi Ketupat 2014. Dinilainya, penutupan Jembatan Comal di Pemalang menjadi salah satu penyebab kepadatan di jalur selatan.

“Saat penutupan seluruh kendaraan besar dialihkan ke jalur selatan sehingga terjadi peningkatan jumlah kendaraan pada awal Operasi Ketupat digelar,” jelasnya kepada Harianjogja.com, Senin (4/8/2014).

Ia memaparkan ruas Jalan Wates-Purworejo juga menjadi titik lelah bagi pemudik yang berasal dari luar kota. Tak jarang, kata dia, pemudik merasa sudah dekat dengan lokasi tujuan saat memasuki Kulonprogo sehingga enggan memanfaatkan rest area yang sudah disediakan. Tidak hanya itu, kondisi jalan di Kulonprogo yang mulus tanpa kerusakan seringkali membuat pemudik terlena dalam mengemudikan atau mengendarai kendaraan mereka dengan kecepatan maksimal.

Terkait data kecelakaan lalu lintas, ia mengungkapkan terjadi perubahan mekanisme pendataan pada Operasi Ketupat Progo kali ini. Tahun sebelumnya, pendataan kecelakaan lalu lintas dijadikan satu, yakni penghitungan kasus kecelakaan lalu lintas berdasarkan kecelakaan yang menimpa pemudik dan non pemudik selama Operasi Ketupat digelar.

Sekarang, Satlantas Polres Kulonprogo memisahkan kasus kejadian yang menimpa pemudik  di jalur mudik dan non pemudik. Adapun yang termasuk jalur mudik antara lain, Jalan Nasional dari Kecamatan Temon sampai Sentolo, Jalan Daendels, dan jalur alternatif Ngeplang Sentolo sampai Kalibawang. Disebutkannya, data kecelakaan yang melibatkan pemudik sampai saat ini berjumlah 14 kasus dengan korban meninggal dunia dua orang dan luka ringan 32 orang.

Sigit juga menambahkan tidak semua kasus kecelakaan lalu lintas disebabkan pengendara kendaraan yang kurang berhati-hati saat di perjalanan, tetapi juga kecerobohan pengemudi bus saat hendak memarkir kendaraannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya