Harianjogja.com, SLEMAN-Bupati Sleman, Sri Purnomo berharap, Jembatan Mlinting di Desa Lumbungrejo, Tempel, Sleman tidak menjadi sasaran aksi vandalisme.
“Membangun memang lebih mudah dibanding merawatnya,” katanya usai meresmikan Jembatan Mlinting, Kamis (18/12/2014).
Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024
Semua pihak diharapkan peduli dengan kebersihan lingkungan, termasuk bangunan milik pemerintah, masyarakat umum, maupun fasilitas publik. “Seandainya ada coretan pada jembatan, diharapkan segera dibersihkan,” ujar Sri Purnomo.
Sri Purnomo menambahkan, akan dibangun industri pengolahan air limbah (ipal) komunal untuk mendukung peningkatan kualitas air bersih di sungai yang mengalir di bawah Jembatan Mlinting. Namun, peran masyarakat tetap yang utama.
“Selain memerangi aksi vandalisme, kepedulian juga bisa diwujudkan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ucapnya.
“Saat ini marak pembuangan sampah di jembatan dan sungai. Kalau hal ini terus dibiarkan, kondisi sungai dan airnya akan tercemar,” lanjut Sri Purnomo.
Jembatan yang dibangun dalam waktu tiga bulan tersebut menelan biaya Rp440 juta. “Mengingat biasanya tidak sedikit, jembatan ini harus dirawat agar nilai pemakaiannya lebih lama,” ungkap Sri Purnomo.
Jembatan Mlinting menghubungkan Dusun Tempel dan Lodoyong di Desa Lumbungrejo. Sri Purnomo menambahkan, jembatan tersebut otomatis membuka akses jalan sehingga berpotensi meningkatkan roda perekonomian warga setempat.
Sementara itu, Camat Tempel, Wildan Solichin juga meminta masyarakat peduli dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan. “Contoh sederhananya adalah tidak membuang sampah sembarangan,” papar Wildan.
Wildan mengungkapkan, pihaknya menyayangkan, akhir-akhir ini banyak masyarakat yang membuang sampah di dekat kantor Kecamatan Tempel. Padahal, tempat itu jelas bukan tempat pembuangan sampah.
“Saya mengimbau, bila ada yang melihat orang membuang sampah sembarangan, tolong ditegur dan diingatkan,” katanya.