SOLOPOS.COM - Truk pengangkut pasir dari lokasi penambangan Kali Progo di Banaran Galur. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Perbaikan jembatan di kawasan Gegunung, Sendangsari, Pengasih akan dilakukan oleh 4 perusahaan pertambangan andesit

Harianjogja.com, KULONPROGO-Perbaikan jembatan di kawasan Gegunung, Sendangsari, Pengasih akan dilakukan oleh 4 perusahaan pertambangan andesit dan 1 perusahaan penggilingan batu yang beroperasi di sekitarnya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Perbaikan akan dilakukan dengan membangun gorong-gorong dengan kapasitas muatan yang sesuai.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Nurcahyo Budi Wibowo menerangkan perusahaan serta OPD terkait telah diajak berkoordinasi atas kerusakan jembatan tersebut.

Hasilnya, perbaikan akan dilakukan bersama oleh 5 perusahaan yang berkepentingan tersebut. Perusahaan akan membangun gorong-gorong beton yang baru sementara DPUKP akan menutup aspal hingga lengkap sebagai jembatan.

Adapun, perbaikan dilakukan oleh 5 perusahaan antara lain CV Elita Karya Pratama, PT Mineral Daya Gemilang, PT Laju Jaya Sakti, dan PT Makmur Jaya. Nama yang disebutkan terkahir merupakan perusahaan penggilingan batu yang berlokasi di utara jembatan Clereng.  Nurcahyo mengatakan gorong-gorong yang dibangun akan berkapasitas beban hingga 15 ton.

Meski jalan kabupaten umumnya memiliki kapasitas hanya sekitar 6 ton namun angka tersebut dipilih menilik beban muatan truk yang lewat setiap hari.

“Kapasitan konstruksinya harus memenuhi itu, bukan hanya standar jalan kabupaten,”jelasnya Kamis (18/1/2017).

Berdasarkan pantauan di lapangan, paling tidak sebuah truk membawa sekitar 14 ton tiap kali melintas. Truk yang melintas juga diperkirakan berjumlah ratusan setiap harinya.

Jembatan yang bolong itu nantinya akan dibongkar seleuruhnya dan dibangun jembatan baru yang lebih kuat. Saat ini, sedang dilakukan tahap pembuatan gambar acuan dan penghitungan konstruksi jembatan oleh perusahaan tambang. Gambar tersebut kemudian akan diverifikasi oleh DPUPKP baru selanjutnya dieksekusi.

Nurcahyo mengaku belum tahu berapa dana yang akan dikeluarkan oleh pemerintah daerah untuk aspal bagi jembatan ini. Perhitungan dana baru bisa dilakukan setelah gambar desain jembatan diketahui.

Disinggung soal kerusakan serupa di jalan-jalan dekat lokasi pertambang, ia mengatakan belum ada pembahasan khusus oleh pemerintah. Saat ini pembahasan baru difokuskan bagi jembatan tersebut.

Sebelumnya, Ponimin Budi Hartono, Wakil Ketua I DPRD Kulonprogo menilai kerusakan infrastruktur akibat kendaraan pengangkut tambang tak sebanding dengan pemasukan yang diterima pemerintah daerah.

Maka dari itu, dibutuhkan aturan baru untuk mengakomodir permasalahan tersebut. Banyak jalan maupun jembatan yang menjadi sarana bagi aktivitas masyarakat Kulonprogo rusak akibat dilalui kendaraan tambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya