SOLOPOS.COM - Ilustrasi: penyekatan. (Harianjogja.com)

Solopos.com, JOGJA — Kasus Covid-19 di Provinsi DIY kian mengkhawatirkan. Menurut data dari https://corona.jogjaprov.go.id/, Jumat (18/2/2022), ada tambahan 1.531 kasus baru Covid-19 di DIY. Sementara kasus meninggal dunia bertambah 2 dan yang sembuh bertambahan 125.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, bakal kembali memberlakukan penyekatan jika kasus Covid-19 tak terkendali.  Ia menjelaskan kenaikan kasus Covid-19 terjadi hampir di semua daerah seperti Jawa Timur dan lainnya. Satu-satunya cara untuk menekan kasus tersebut adalah dengan mengurangi mobilitas. Selain itu upaya lain yang harus terus digerakkan adalah mematuhi protokol kesehatan.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

“Semuanya naik otomatis ikut naik, Jakarta, Surabaya, naik semua. Mau apa. Ya satu-satunya cara mengurangi mobilitas masyarakat, di luar harus menggunakan prokes sama masker itu jadi prinsip yang harus dilakukan,” kata Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Jumat.

Baca Juga: DPRD DIY Tolak Penyekatan Wisatawan Meski Covid-19 Naik, Ini Kata Sekda

Jika mengurangi mobilitas harus dilakukan dengan cara penyekatan, menurutnya, maka itu yang akan Pemprov DIY lakukan. Tidak ada pilihan lain jika kasus Covid-19 ingin segera turun. Oleh karena itu jika opsi penyekatan itu dipilih maka sebaiknya masyarakat jangan mengeluh.

“Tidak ada pilihan, jadi nanti kalau [penyekatan] itu kita lakukan ya, masyarakat jangan mengeluh, ya kan. Karena dengan sekatan-sekatan yang ada itu harapannya mengurangi mobilitas masyarakat,” tegasnya.

Sri Sultan menambahkan, berdasarkan rapat evaluasi dengan Pemerintah Pusat pada Kamis (18/2/20220), kasus Covid-19 di DIY memiliki kecenderungan akan terus meningkat. Berbeda dengan DKI Jakarta yang saat ini sudah mulai menurun.

“Karena dari Zoom [rapat dengan pusat] kemarin bahwa kita [DIY] akan tetap naik, belum waktunya peak [belum sampai puncaknya]. Sedangkan yang lain seperti Jakarta sudah turun, kita masih akan naik,” katanya.

Baca Juga: Sudah Divaksin 2 Kali, 4 Lansia di DIY Meninggal Gegara Covid-19

Ditanya perihal pemberlakuan pembatasan tersebut, HB X menggarisbawahi penyekatan dilakukan jika kasus Covid-19 terus melonjak. “Ya nanti kalau memang tetep naik terus, ya saya sekat, tidak ada pilihan, untuk menekan mobilitas masyarakat,” ucapnya.

DPRD Tolak Penyekatan

Sebelumnya, DPRD DIY menilai belum perlu dilakukan penyekatan, terutama bagi wisatawan. Instruksi Gubernur DIY mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 yang baru saja diterbitkan dianggap sudah cukup untuk mengendalikan laju penularan Covid-19.

“Kalau soal pembatasan wisata di DIY kami merasa belum bisa dievaluasi, karena ekonomi DIY sedang mulai bangkit. Kalau kemudian memang dari luar DIY mau masuk [berwisata] dengan prokes sesuai aturan PPKM Level 3 ya biarlah berlaku dulu,” kata Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana , Jumat (11/2/2022).

Baca Juga: Perhatian! DIY Masuk PPKM Level 3

Menurut Huda, Instruksi Gubernur tersebut tidak melarang wisatawan datang ke DIY dengan syarat menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Kebijakan ini dinilainya cocok karena ekonomi DIY sedang berusaha bangkit. Penyekatan untuk saat ini dinilai akan berdampak buruk terhadap perekonomian DIY yang banyak berasal dari kerumunan.

“Tetapi akan terus dievaluasi melihat nanti kasusnya seperti apa, BOR [tingkat keterisian kamar tidur pasien Covid-19]-nya seperti apa. Tetapi untuk saat ini saya merasa belum perlu [penyekatan atau pembatasan], karena ekonomi DIY sedang beranjak, kalaua da penyekatan tentu akan berdampak pada perekonomian DIY, karena ekonomi DIY itu kerumunan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya