Jogja
Selasa, 3 Januari 2017 - 10:55 WIB

JJLS BANTUL : Pos Retribusi Perlu Dimaksimalkan, Pantai Ditata

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deretan payung yang disewakan oleh warga untuk digunakan sebagai tempat berteduh bagi wisatawan Pantai Parangtritis. Foto diambil Minggu (25/12/2016) siang. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

JJLS Bantul mempengaruhi letak TPR

Harianjogja.com, BANTUL — Anggota Komisi B DPRD Bantul Suradal mengatakan  retribusi sektor pariwisata merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar selama ini, sedang momen untuk menggenjot retribusi itu hanya saat momen liburan. Dia menilai bilamana petugas siap, tentu kejadian seperti yang saat pergantian tahun itu tidak sampai terjadi.

Advertisement

“Petugas harus dimaksimalkan lagi jangan dijadikan alasan karena macet,” ucapnya, Senin (2/1/2017).

Terlebih Dispar kini telah berdiri sendiri. Dengan dipisahkannya bidang kebudayaan dan pariwisata, mmenurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu,  Dinas Pariwisata kedepan harus dapat meningkatkan dunia pariwisata di Bantul, termasuk pendapatan retribusi. Apalagi, pada 2017 target PAD sektor pariwisata yang sebelumnya pada tahun 2016 sebesar Rp11,2 milyar dinaikkan dan diikuti dengan kenaikan tarif retribusi.

“Itulah, sebabnya, pos retribusi harus dimaksimalkan, kawasan pantai diharapkan juga lebih ditata,” ungkapnya.

Advertisement

Seperti diberitakan, Bupati Bantul Suharsono sempat menyesalkan penggratisan retribusi masuk Pantai Parangtritis terhadap ribuan pengunjung saat malam perayaan tahun baru lalu. Ia berjanji tak akan menolerir alasan apapun dari pihak petugas TPR.

Sebagai solusinya, ia pun berencana kembali menggulirkan rencana pemindahan lokasi TPR. Selain memecah dan penumpukan kendaraan, pemindahan lokasi TPR itu diharapkannya juga bisa mengurangi beban di Jembatan Kretek akibat penumpukan kendaraan tersebut

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif