SOLOPOS.COM - Warga melintasi Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Desa Girijati, Purwodadi, Gunungkidul pekan lalu. Kawasan JJLS di pesisir pantai kini diincar investor. (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

JJLS DIY, pembangunan dimulai tahun depan.

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menargetkan pembebasan lahan kelok 18 di ruas jalan jalur lingkar selatan (JJLS) selesai di 2017 kemudian dilanjutkan pembangunannya pada 2018 mendatang. Pembangunan JJLS dengan desain kelok 18 sebagai salahsatu penunjang kelancaran transportasi di sisi selatan DIY untuk mendukung beroperasinya bandara New Yogyakarta Internastional Airport (NYIA) Kulonprogo.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Baca Juga : JJLS DIY : Pembebasan Lahan Kelok 18 Segera Diselesaikan

Pembebasan lahan untuk pembangunan kelok 18 dipastikan selesai 2017. Saat ini tengah berproses seperti menghitung ganti rugi lahan. Kepala Seksi Jembatan dan Jalan Bidang Bina Marga Dinas PUP-ESDM DIY Bambang menegaskan, belum mengetahui jumlah pemilik lahan yang bakal dilalui kelok 18 karena masih dalam proses appraisal. Dengan target pembebasan lahan selesai tahun ini, pada 2018, pemerintah pusat melalui Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) DIY bisa melakukan pembangunan fisik. Adapun desain pembangunan kelok 18 masih ada di pemerintah pusat dengan panjang 5,3 kilometer.

Gaib tak menampik, keberadaan kelok 18 sangat dinantikan berbagai pihak. Salahsatu pertimbangan dibangunnya kelok 19 untuk mendukung pengembangan pariwisata DIY.

“Dari sisi fungsi jalan jelas, ke depan pengembangan pariwisata sangat mendukung. Begitu selesai [pembebasan lahan] langsung kami serahkan ke pusat untuk dibangun,” kata dia, Minggu (19/2/2017)

Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY Arief Budiono menegaskan, pihaknya mendukung proses percepatan pembangunan JJLS. Karena banyak dampak positif yang ditimbulkan, mulai dari perekonomian, pariwisata hingga kelancaran transportasi. Kepadatan arus selama ini tertumpuk di tengah Kota Jogja, setelah JJLS terhubung diharapkan bisa mengurangi kepadatan. Dengan dampak tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Banyak aspek yang bisa diungkit, ini memberikan percepatan pembangunan DIY, dari aspek kelancaran transportasi, [lalu lintas] tidak memadat di tengah, diimbangi jalur selatan JJLS. Untuk yang utara saat ini juga dibangun jembatan Lembah Abang. [Prambanan, Sleman],” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya