JJLS Gunungkidul, ada titik yang dialihkan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Wakil Bupati Gunungkidul menyebut pengalihan sejumlah titik lahan yang akan dilalui Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) adalah untuk menghindari permainan calo tanah. Pasalnya sejumlah calo tanah diketahui sudah berbondong-bondong membeli lahan calon JJLS, untuk dijual lagi dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon
Baca Juga : JJLS GUNUNGKIDUL : Dialihkan untuk Hindari Calo Tanah
Adapun Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawaan Permukiman (DPUPKP) Gunungkidul Edy Praptono menampik adanya pengalihan sejumlah titik lahan JLLS lantaran untuk menghindari calo tanah. Menurut dia pengalihkan jalur JJLS ini adalah untuk menghindari kemacetan di area wisata. Pihaknya bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melakukan pengkajian potensi kemacetan seiring dengan perkembangan pariwisata yang sangat pesat.
Dengan pertimbangan tersebut kemudian terdapat sejumlah titik yang dialihkan. Di antaranya adalah titik di Desa Planjan, Kecamtan Saptosari hingga Kecamatan Tepus. Jalur ini dipotong untuk menghindari TPR yang kini masuk JJLS. Selain itu jalur Tepus-Jepitu dilakukan perubahan untuk menghindari jalur padat penduduk.
“Setelah itu jalur Jeruk Wudel- Duwet yang menjadi pintu masuk dari arah Pracimantoro Wonogiri sedikit dilakukan rasionalisasi sehingga lebih dekat,” kata dia.
Sedangkan khusus untuk jalur Planjan-Tepus terdapat perubahan mulai jarak satu kilometer, sebelum pintu masuk Baron akan dialihkan langsung menuju Tepus.