Jogja
Selasa, 7 Februari 2017 - 08:20 WIB

JJLS GUNUNGKIDUL : Pengalihan Bukan untuk Hindari Calo Tanah, Lalu?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ruas JJLS di Gunungkidul (JIBI/Dok)

JJLS Gunungkidul, ada titik yang dialihkan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Wakil Bupati Gunungkidul menyebut pengalihan sejumlah titik lahan yang akan dilalui Jalur Jalan Lingkar Selatan (JJLS) adalah untuk menghindari permainan calo tanah. Pasalnya sejumlah calo tanah diketahui sudah berbondong-bondong membeli lahan calon JJLS, untuk dijual lagi dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Advertisement

Baca Juga : JJLS GUNUNGKIDUL : Dialihkan untuk Hindari Calo Tanah

Adapun Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawaan Permukiman (DPUPKP) Gunungkidul Edy Praptono menampik adanya pengalihan sejumlah titik lahan JLLS lantaran untuk menghindari calo tanah. Menurut dia pengalihkan jalur JJLS ini adalah untuk menghindari kemacetan di area wisata. Pihaknya bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melakukan pengkajian potensi kemacetan seiring dengan perkembangan pariwisata yang sangat pesat.

Dengan pertimbangan tersebut kemudian terdapat sejumlah titik yang dialihkan. Di antaranya adalah titik di Desa Planjan, Kecamtan Saptosari  hingga Kecamatan Tepus. Jalur ini dipotong untuk menghindari TPR yang kini masuk JJLS. Selain itu jalur Tepus-Jepitu dilakukan perubahan untuk menghindari jalur padat penduduk.

Advertisement

“Setelah itu jalur Jeruk Wudel- Duwet yang menjadi pintu masuk dari arah Pracimantoro Wonogiri sedikit dilakukan rasionalisasi sehingga lebih dekat,” kata dia.

Sedangkan khusus untuk jalur Planjan-Tepus  terdapat perubahan mulai jarak satu kilometer, sebelum pintu masuk Baron akan dialihkan langsung menuju Tepus.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif