Jogja
Sabtu, 4 Februari 2017 - 17:20 WIB

JJLS : Pembebasan Lahan di Gunungkidul Belum Selesai

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Titik tengah ruas JJLS di Desa Girisekar, Kecamatan Panggang. (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

JJLS di Gunungkidul belum tuntas membebaskan lahan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pembebasan lahan untuk Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di sejumlah Desa, Kecamatan Girisubo belum semuanya selesai. Dari enam desa yang dilalui JLLS, baru ada sebagain desa yang sudah mulai dilakukan pembebasan lahan dan pembayaran.

Advertisement

Camat Girisubo, Sukamto mengatakan lahan yang dilalui JJLS di enam desa, yakni Desa Jerukudel, Tileng, Karangawen, Balong, dan Jepitu belum semua dilakukan pembebasan lahan.

Menurut dia, baru Desa Jerukudel yang sudah selesai dilakukan penilaian oleh tim appraisal dari Pemda DIY. “Sebagian sudah ada pembayaran ke pemilik lahan, belum semuanya” ujarnya, Kamis (2/2/2017).

Sementara itu, di sejumlah desa kata dia baru dilakukan uji publik oleh pemerintah. Dan dalam uji publik tersebut mayoritas warga menyatakan persetujuannya terhadap adanya pembangunan JLLS. Camat yang baru menjabat sejak awal Januari itu pun mengaku tidak ada kendala berarti dalam proses pembebasan lahan di Girisubo.

Advertisement

Lebih jauh, saat ditanya perihal harga lahan yang ditetapkan per meter perseginya, Sukamto mengaku tidak mengetahui secara persis. Pasalnya harga lahan setiap titik yang digunakan untuk JJLS bisa berbeda-beda, tergantung pada penilaian yang dilakukan oleh tim appraisal.

Namun dia mengakui memang harga tanah yang berada di sekitar calon lokasi pembangunan JLLS menjadi naik berkali-kali lipat.

“Iya tentunya berpengaruh terhadap harga-harga tanah yang berada di sekitar JJLS. Sudah menjadi barang tentu karena akan menjadi jalur utama, sehingga berpengaruh terhadap dinamika perekonomian,” ujarnya.

Advertisement

Kendati demikian, meskipun harga tanah melonjak tinggi, menurutnya masyarakat tidak lantas serta merta menjual tanahnya. Pasalnya sejumlah warga yang tanahnya di lalui jalur JJLS tidak semua dibeli oleh pemerintah. Sehingga kata dia masih banyak di antaranya yang tetap bertahan mendiami sisa lahanya tersebut.

“Warga biasanya masih punya tanah yang bisa dimanfaatkan, jadi tidak pindah. Seandainya belakangnya gunung ya mereka lebih memilih meratakan gunung itu,” kata Sukamto.

Advertisement
Kata Kunci : JJLS Jjls Gunungkidul
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif