Jogja
Senin, 17 Maret 2014 - 15:35 WIB

Jogja Butuh Lapas Khusus Perempuan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA-Kebutuhan lembaga permasyarakatan (Lapas) khusus perempuan dan anak di DIY mendesak. Lahan sudah tersedia, tapi tak juga bisa dibangun.

“Jogja adalah satu-satunya yang tidak memiliki lapas khusus perempuan dan anak di Pulau Jawa,” kata Kepala Divisi Permsyarakatan Kementerian Hukum dan HAM DIY Agus Toyib, baru-baru ini.

Advertisement

Agus mengatakan, lahan yang sudah siap dibangun untuk lapas perempuan berada di dekat lapas narkotika Pakem seluas 5.000 meter persegi. Tanah itu merupakan Sultan Grond yang dipinjamkan Sultan. Sedangkan lahan untuk lapas anak berada di Wonosari.

Untuk merealisasikan pembangunan itu, ia meminta ada dukungan dari pemerintah daerah. Kementerian, menurut dia, juga memberikan dukungan dana namun harus juga menunggu antrean. “Kementerian punya 500 lapas di seluruh Indonesia. Satu lapas tidak bisa satu tahun selesai, karena program multiyears,” ungkapnya.

Saat ini di Lapas Wirogunan terdapat 87 warga binaan perempuan. Tapi, ia mengatakan kebutuhan lapas perempuan di DIY paling tidak dapat menampung sampai 250 tahanan.

Advertisement

Ia khawatir, jika masih menjadi satu seperti sekarang ini, dapat memicu terjadi tindakan meyimpang antar napi perempuan dan laki-laki. Kesempatan mereka untuk saling kenal, kata dia, memungkinkan terjadi berada di ruang besuk. “Harusnya secara prinsip tidak boleh campur agar mencegah potensi penyimpangan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif