Harianjogja.com, JOGJA-Udara dingin di wilayah DIY masih akan terus berlanjut sampai berakhirnya musim kemarau.
Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak
Suhu terendah yang dicatat Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mencapai 20 derajat Celcius.
“Ini belum titik terendah. Oktober kemarin, bahkan mencapai 16 derajat,” kata Kepala Pusat Data BMKG Yogyakarta, Tony Agus Wijaya, Rabu (30/7/2013).
Menurutnya, suhu dingin berlangsung dua hari terakhir. Saat musim kemarau, awan cenderung relatif lebih sedikit dibanding musim hujan.
Akibatnya, panas Matahari sampai ke Bumi tidak terperangkap dan langsung menguap ke atmosfir pada malam hari.
“Hal ini yang menyebabkan suhu udara menjadi dingin,” jelasnya.
Kondisi seperti ini diperkirakan berlangsung sampai Oktober mendatang. Dengan suhu rata-rata pada malam hari antara 22-24 derajat Celcius.
Ia menyarankan kepada warga lebih giat menjaga kesehatan tubuh. Cuaca dingin pada malam hari, sementara saat siang matahari sangat menyengat membuat orang rentan terserang penyakit.
“Kami mengimbau agar warga lebih menjaga kesehatan,” jelasnya.