Jogja
Selasa, 23 Oktober 2012 - 16:06 WIB

Jogja Kekurangan Rumah Susun Sederhana

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah susun sederhana sewa (JINBI/Harian Jogja/dok)

Rumah susun sederhana sewa (JINBI/Harian Jogja/dok)

JOGJA-Jogja saat ini kekurangan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) untuk keluarga tidak mampu. Untuk bisa menempatinya, warga harus mengantre bertahun-tahun lamanya.

Advertisement

Salah satu Rusunawa yang sering diincar di Kota Jogja yakni Rusunawa Graha Bina Harapan (GBH) yang ada di Jalan Juminahan, Kelurahan Pakualaman.

Arie Christiyan, Manager GBH kepada Harian Jogja Selasa (23/10/2012) mengatakan dari total 68 kamar Rusunawa yang disediakan saat ini sudah penuh semuanya.

Bahkan antrean pemesan Rusunawa saat ini mencapai 20 lebih. Mereka menunggu penghuni yang ada saat ini keluar untuk dapat tinggal di Rusun.

Advertisement

“Di sini kan batas maksimal tinggalnya enam tahun. Jadi yang daftar sekarang ini masih mengantre dulu tunggu kalau ada yang keluar baru masuk,” terangnya.

Rusunawa GBH dibangun empat lantai. Warga yang boleh tinggal di sini syaratnya harus merupakan warga dua kecamatan yakni Kecamatan Danurejan dan Pakualaman Jogja.

Mereka adalah keluarga baru yang belum punya rumah dibuktikan dengan surat keterangan dari RT, RW, keluarahan serta kecamatan setempat. Sewa per kamar Rusunawa mulai dari Rp5.000-Rp.190.000 per bulan.

Advertisement

Tak hanya di kota, Rusunawa yang terletak di daerah pinggiran seperti di Jalan Ring Road Selatan, Panggungharjo, Sewon Bantul juga telah penuh.

Abdul Ghofur, penghuni Rusunawa di Ring Road Selatan menceritakan, ia harus menunggu hingga enam bulan baru dapat tinggal di sini. Menurutnya, antrean peminat rumah susun sangat banyak. Warga yang mengantre bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif