SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalur pendestrian Warga menumpang becak saat melintas di Jalan Malioboro, Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Jogja didorong menjadi kota destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition)

Harianjogja.com, JOGJA-Jogja didorong menjadi kota destinasi MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Dari sisi sarana prasarana, Jogja sudah memenuhi syarat untuk dapat menyelenggarakan MICE. Namun dari segi promosi masih kurang.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Ketua Perhimpuan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) DIY Istidjab Danunegoro menegaskan, untuk sarana dan prasarana penunjang MICE, keberadaan Jogja Expo Center (JEC) sudah sangat mendukung untuk menjadi tempat pertemuan sekelas internasional.

Lainnya,  ballroom yang mampu menampung sampai 3.000 orang juga tersebar di beberapa titik hotel seperti di The Alana, Royal Ambarrukmo, dan juga di Hotel The Rich. Untuk pertemuan kecil, masing-masing hotel memiliki ruang meeting mulai kapasitas 10 orang sampai 100 orang. Rata-rata setiap hotel memiliki tiga ruang meeting.

Dari segi penginapan, Jogja juga sudah memiliki 13.500 kamar nonbintang dan dan 12.800 kamar bintang sehingga siap menampung tamu MICE yang datang ke Jogja. Kamar besar sekelas president suite pun ada sehingga tidak perlu kesulitan jika ada tamu sekelas presiden, perdana menteri, maupun artis dunia yang ingin menginap saat mengisi acara di Jogja.

Istidjab mengatakan, Jogja juga sudah memiliki banyak penerjemah. “Dari sarpras [sarana prasarana] sudah memenuhi. Brandingnya juga sudah [memenuhi] tinggal promosinya ini yang masih kurang,” katanya.

Ia mengatakan, salah satu kelemahan sektor pariwisata di Provinsi DIY adalah belum adanya Badan Promosi Pariwisata. Di provinsi lain seperti Bali, badan promosi tersebut sudah aktif.

Di sana, katanya, Badan Promosi Pariwisata menjadi tumpuan dalam mempromosikan destinasi wisata maupun MICE yang ada di daerah tersebut. “Branding sudah ada tapi sellingnya belum maksimal,” tuturnya.

Menurutnya Badan Promosi Pariwisata tingkat provinsi harus segera dibentuk agar bisa menyinergikan program-program pariwisata Jogja, termasuk langkah menuju kota Jogja sebagai destinasi MICE.

Tak ketinggalan pula, kata Istidjab, untuk menjadi kota destinasi MICE, Jogja harus mendaftarkan diri ke dalam organisasi Association Convention Center International agar keunggulan MICE di Jogja diakui dunia.

Sementara Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) DIY Udhi Sudiyanto sangat mendukung jika Jogja jadi destinasi MICE karena akan mendongkrak jumlah wisatawan yang datang ke Jogja. “Salah satu yang paling penting diperhatikan adalah adanya aksesibilitas ke dan dari Jogja,” katanya.

Asita Jogja sudah melakukan pelatihan tentang MICE, dengan harapan Jogja akan bisa berkompetisi dengan event organizer dari luar. Selama ini, katanya, sudah banyak even yang dilakukan di Jogja tetapi diprakarsai oleh event organizer dari luar Jogja. “Penyiapan SDM pelaksana MICE harus dimiliki oleh biro-biro perjalanan yang ada di Jogja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya