SOLOPOS.COM - Beberapa pembicara dalam sosialisasi Jogja Travel Mart 2017 di The Sahid Rich Hotel yang akan diselenggarakan pada 15-18 Mei mendatang, Selasa (18/4/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Jogja Travel Mart 2017 yang akan diselenggarakan pada 15-18 Mei mendatang akan mempromosikan potensi Geo Heritage di Gunungkidul.

 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Harianjogja.com, SLEMAN-Jogja Travel Mart 2017 yang akan diselenggarakan pada 15-18 Mei mendatang akan mempromosikan potensi Geo Heritage di Gunungkidul. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan lama mereka tinggal di Jogja.

Acara yang merupakan kerjasama Dinas Pariwisata DIY, Asosiasia Travel Agent Indonesia (Asita) DIY dan Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY ini mengusung tema Jogja The Unforgettable Journey.

“Melalui tema ini, para buyer yang datang tidak hanya akan mendapatkan informasi wisata baru, tetapi juga dapat memberikan pemahaman bahwa Jogja memiliki banyak destinasi yang tidak terlupakan,” ujar Ketua JTM 2017, Fadli Fahmi Ali dalam acara jumpa media Jogja Travel Mart 2017 di The Sahid Rich Jogja, Selasa (18/4/2017).

Fadli mengatakan acara ini akan dihadiri buyer tidak hanya dari dalam negeri tetapi juga dari mancanegara. Acara yang telah memasuki tahun kedelapan ini menjadi ruang saling bertemunya seller dan buyer untuk dapat memberikan peluang bisnis.

“Sedangkan yang membedakan JTM kali ini dengan sebelumnya, yakni akan ada beberapa buyer baru yang datang. Kami juga lebih selektif dalam mengundang buyer yang datang ke event ini, yakni perusahaan yang punya rencana prospektif dalam memasukkan Jogja dalam protofolio promosi wisata mereka,” jelas Fadli.

Ketua Asita DIY Udhi Sudiyanto menambahkan dalam Jogja Travel Mart tak hanya memberikan informasi tentang destinasi wisata Jogja yang sudah dikenal. Untuk menambah variasi produk wisata yang dapat dipromosikan, JTM akan menawarkan destinasi penyangga selain Candi Borobudur, Malioboro dan Kraton Jogja.

“Salah satunya adalah Gunungkidul. Destinasi wisata ini memang memiliki tempat yang cukup jauh, maka dari itu, harus diperkenalkan. Jarak tempuhnya yang jauh, berpotensi memberikan dampak pada peningkatan length of stay. Apalagi destinasi ini merupakan geopark yang bernilai sejarah juga,” jelas Udhi.

Ketua PHRI DIY Istidjab M. Danunagoro mengungkapkan lama tinggal atau length of stay tamu di hotel-hotel yang ada di Jogja masih sangat rendah. Dia berharap melalui Jogja Travel Mart ini, ada peningkatan tamu yang menginap. Tidak hanya lama tinggal, tetapi juga menambah okupansi hotel, sehingga memberikan keuntungan terhadap pariwsiata di DIY.

“Diharapkan melalui JTM ini buyer dapat mempromosikan Jogja lebih intens lagi, dengan menawarkan pilihan-pilihan wisata baru, sehingga dapat menambah okupansi dan length of stay di hotel berbintang maupun non bintang,” ungkap Istidjab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya