SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JOGJA—Dalam dua hari ini, pasien suspect Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jogja pada meningkat tajam hingga 90%. Pada Rabu (23/1), Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja mencatat pasien DBD hanya 30 kasus, sedangkan pada Jumat (25/1/2013) jumlahnya naik menjadi 52 kasus.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kepala Bagian Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinkes DIY Daryanto Chadorie mengatakan, dari lima kota di DIY, Jogja menduduki ranking pertama dengan 52 kasus, disusul Bantul 35 kasus, Sleman (26 kasus), Gunungkidul (20) dan Kulonprogo nol kasus.

Kendati penderita DBD naik tajam, namun sejauh ini belum ada warga dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan melalui nyamuk tersebut. “Jika dibanding periode yang sama tahun lalu, jumlah penderita DBD tahun ini naik tajam,” ujar Chadorie saat dihubungi Jumat (25/1/2013).

Kepala Dinkes Kota Jogja Tuty Setyowati menjelaskan, kasus DBD di Jogja Januari ini memang tergolong tinggi. Meski belum genap sebulan, sudah ada 52 kasus. Padahal selama Januari 2012 lalu hanya terdapat 23 kasus saja. “Ini butuh kewaspadaan semua pihak,” ungkap Tuty.

Meski Jogja memiliki kasus DBD tertinggi dengan kenaikan 90%, pihaknya belum menerapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Menurut Tuty, status KLB akan diberlakukan jika ada penderita DBD yang sudah meninggal dunia. “Masih perlu dilakukan penyelidikan epidemologi (PE) dulu sebelum menentukan KLB. Sekarang kami masih level waspada,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya