SOLOPOS.COM - Ratusan guru mengangkat ponselnya untuk mengambil gambar ketika Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pembukaan Rapimnas PGRI, di Hotel Sahid, Babarsari, Depok, Sleman, Sabtu (22/7/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Presiden Joko Widodo mengingatkan perkembangan teknologi informasi sudah tidak bisa dibendung

Harianjogja.com, SLEMAN – Presiden Joko Widodo mengingatkan perkembangan teknologi informasi sudah tidak bisa dibendung, ia berharap jangan sampai anak dididik oleh media sosial (medsos) dengan materi yang menyeleweng dari pendidikan karakter.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Ia meminta para guru sekolah agar mengubah bentuk pekerjaan rumah (PR) dari materi pelajaran menjadi kegiatan sosial.

Jokowi mengatakan sekitar 10 hingga 15 tahun mendatang, akan muncul generasi Y. Generasi ini sangat mempengaruhi lansekap politik, ekonomi, global, nasional yang datangnya sudah tidak bisa ditolak.

Generasi itu ke depan sudah tidak membaca koran dan menonton televisi lagi. Karena jika ingin apapun, mereka tinggal sekali klik saja melalui gawai di tangan. Perubahan itu harus disadari dan diantisipasi semua pihak.

“Siapa yang bisa menyiapkan ini? Bapak ibu guru sekalian, yang hadir di sini. Karena bimbingan ibu dan bapak sekalian. Jangan sampai arus perubahan itu merubah sosial budaya karakter anak kita,” ungkapnya dalam membuka Rapimnas PGRI di Hotel Sahid Babarsari, Sleman, Sabtu (22/7/2017).

Jokowi mengingatkan, jangan sampai anak selalu diisi oleh medsos, smartphone yang materinya tidak jelas. Medsos bisa mendidik anak ke arah yang kurang positif jika tidak diperkuat dengan materi yang baik.

Lebih jauh guru mengemban tugas kenabian dalam menjalankan misi mengajak peserta didik pada kebenaran dan kebaikan. Kepada guru, kata Jokowi, bangsa ini menitipkan amanah, untuk memelihara, mengembangkan jati diri karakter anak didik.

“Jangan sampai anak kita dididik oleh medsos, dididik oleh perubahan merusak karakter, semua harus mempersiapkan diri. Perubahan itu sudah tidak bisa kita tolak lagi, tetapi bagaimana mengisi, mengontrol dan kita menangkan dengan mengajarinya dengan karakter,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya