SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL- Nelayan di kawasan pantai selatan Bantul bisa bernafas lega menyaksikan pidato kenegaraan Presiden RI ke-7  Joko Widodo (Jokowi) yang berniat untuk mengembangkan sektor maritim.

Pasalnya, kelompok masyarakat pesisir Bantul selama ini merasa tidak jelas dari kebijakan pemerintah.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

“Kita semua bernafas lega mendengar  pidato Pak Jokowi ingin memprioritaskan sumber daya maritim yang ada di Indonesia. Itu sangat mewakili harapan kami semua,” kata Mugari, nelayan di Pantai Samas, Selasa (21/10/2014).

Mugari mengatakan mata pencaharian nelayan yang telah dilakoni hampir 20 tahun dirasakan tidak semakin memiliki harapan baik. Selama ini beban berat ekonomi harus dipikul tanpa peran orang lain.

Terlebih, menghadapi musim cuaca buruk dalam waktu panjang nelayan harus menjadi pengangguran dan tidak berpendapatan. Jika dihitung waktu efektif, nelayan hanya bekerja melaut tidak lebih dari tujuh bulan dalam satu tahun.

“Dibutuhkan terobosan dalam pemerintahan Jokowi untuk nasib nelayan dan keluarganya. Kenyataannya seperti itu yang kami rasakan,” tambah Mugari.

Harapan pemerintahan Jokowi-JK ini juga diungkapkan Sudardi Nugroho. Nelayan di Pantai Depok ini berharap pemerintahan baru mempertimbangkan kebijakan khusus untuk harga BBM bagi nelayan.

Sudardi menambahkan nelayan saat ini sudah tidak seperti 15 tahun silam. Pengarus perubahan cuaca gelombang tinggi relatif lebih lama dan menjadi persoalan tersendiri tidak optimalnya beroperasi yang tidak bisa mencapai hasil optimal.
“Semoga Bantul nanti segera memiliki dermaga dari pemerintah baru,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya