Jokowi sudah datang untuk melakukan simbolis pembagian kartu sosial kepada warga Desa Tamanmartani Kalasan Sleman, namun dana PSKS untuk warga desa tersebut belum dibagikan
Harianjogja.com, SLEMAN- Kantor Pos Kecamatan Kalasan sebagai penyalur dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) mengaku belum menerima data resmi penerima PSKS di Desa Tamanmartani.
Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas
Baik pemerintah kecamatan (pemcam), pemerintah desa (pemdes), maupun Kantor Pos Besar Jogja hingga saat ini belum menyerahkan data tersebut pada Kantor Pos Kalasan.
“Data masih di kantor pos besar. Pelaksanaan pencairannya kapan juga belum ditentukan karena saat ini kami [kantor pos Kalasan] masih menyelesaikan tugas lain [non PSKS],” ujar kepala kantor pos Kalasan, Shinta Utami, Selasa (4/5/2015).
Jika tugas non PSKS yang sedang dikerjakan kantor pos Kalasan saat ini selesai, pihaknya baru akan berkoordinasi dengan aparat desa Tamanmartani dan juga kantor pos besar.
Shinta memperkirakan pencairan dana PSKS baru dapat dilaksanakan setelah tanggal 10 Mei. “Ya kemungkinan setelah tanggal 10 Mei,” tegasnya.
Desa Tamanmartani merupakan satu-satunya desa di Sleman yang belum menerima dana PSKS sebesar Rp600.000 per rumah tangga sasaran (RTS) itu.
Sebelumnya, rencana pencairannya dilakukan bersamaan dengan pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) oleh Presiden Joko Widodo di Balai Desa Tamanmartani, Senin (4/5/2015).
KKS sendiri merupakan pergantian dari Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Selanjutnya KKS digunakan untuk mencairkan dana PSKS.
“Kami tahunya pembagian PSKS juga dibarengkan sama pembagian tiga kartu itu. Ternyata ada perubahan kalau Pak Jokowi hanya membagikan tiga kartu sakti, bukan termasuk PSKS,” kata Shinta.