Jogja
Senin, 4 Januari 2016 - 07:20 WIB

JUMENENGAN PAKU ALAM X : 6 Kereta Kencana, 4 Gajah & 40 Kuda Dipersiapkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto Abdi dalem Pura Pakualaman memanjatkan doa saat berlangsungya acara selamatan jelang dimulainya renovasi kereta Kyai Manik Koemolo di Pura Pakualaman, Yogyakarta, Senin (07/12/2015). Kereta yang sedianya akan digunakan untuk kirab penobatan Paku Alam X itu menjalani perawatan dan perbaikan bersama tiga kereta lainnya sebelum menjalankan tugas pada penobatan 7 Januari 2016.

Jumenengan Paku Alam X dipersiapkan dengan menggelar gladi resik.

Harianjogja.com, JOGJA –– Sebelum menggelar jumenengan Paku Alam X pada Kamis (7/1/2016), diadakan gladi bersih agar setiap prosesi berjalan lancar.

Advertisement

Setidaknya enam kereta kencana dan puluhan ekor kuda menjadi bagian dalam gladi resik Kirab Ageng Jumenengan Paku Alam X Minggu (3/1/2016). Gladi ini menjadi bagian dari persiapan prosesi penobatan Kanjeng Bendoro Pangeran Haryo (KBPH) Suryodilogo sebagai Paku Alam X menggantikan Paku Alam IX yang mangkat November lalu.(Baca Juga : JUMENENGAN PAKU ALAM X : Gladi Bersih Kirab Ageng, 40 Kuda Dipersiapkan)

Ketua Kirab Jumenengan Paku Alam X, Widihasto Wasana Putra mengatakan Kyai Manik Koemolo tak berjalan sendiri. Di belakangnya berturut-turut berjalan barisan kereta kencana yang akan membawa keluarga Pura Pakualaman.

Barisan dimulai dari kereta Kyai Rejo Purwoko yang merupakan kereta koleksi Kasultanan Ngayogyakarta produksi tahun 1901 pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Di belakangnya ada kereta Nyai Roro Kumenyar produksi 1900. Kereta ini adala kereta model Berline hadiah Paku Buwana X kepada menantunya, Sri Paduka Paku Alam VII.

Advertisement

Kereta berikutnya adalah kereta Kyai Brojonolo buatan tahun 1900 dan Manik Brojo yangdiproduksi pada periode 1870-1890. Selain lima kereta klasik, di kirab besok juga ada kereta baru koleksi Paku Alaman bernama Kyai Jaladara. Kereta berwarna hitam mengkilat ini adalah produksi Balai Latihan Pendidikan Tekinik BLPT Pemda DIY yang rampung Desember 2015 lalu.

“Selain itu di bagian terdepan akan ada empat ekor gajah yang akan membuka iring-iringan dan barisan para bregodo,” imbuh dia.

Meskipun enam kereta direncanakan ikut gladi, berdasarkan pantauan Harianjogja.com hanya lima kereta yang kemarin ikut mencoba lintasan. Ketua Bidang Operasional Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Indro Kimpling Suseno mengatakan satu kereta yaitu Roro Kumenyar tak ikut dalam latihan karena masih dalam perbaikan.

Advertisement

“Perbaikan ringan saja kok. Sudah dipastikan waktu kirab nanti sudah siap dipakai,” ujar dia

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif