SOLOPOS.COM - Ilustrasi tikus (nhs.uk)

Leptospirosis Gunungkidul dengan korban tewas terjadi di tujuh kecamatan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Kesehatan Gunungkidul terus melakukan pantauan terhadap penyebaran penyakit leptospirosis. Hingga saat ini, penyebaran leptospirosis mencapai 50 kasus yang tersebar di tujuh kecamatan, meliputi Patuk, Gedangsari, Ngilpar, Ngawen, Semanu, Ponjong dan Semin.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Baca Juga : Korban Meninggal Leptospirosis Gunungkidul Capai 14 Jiwa

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Zoonensis, Dinas Kesehatan Gunungkidul Yudo Hendratmo menyampaikan untuk pencegahan, selain menerbitkan surat edaran kewaspadaan, dinas kesehatan juga telah mendistribusikan leptotek untuk deteksi dini penyakit leptospirosis. Kendati demikian, distribusi ini belum bisa dilakukan ke peli seluruh puskesmas karena stoknya yang sangat terbatas.

“Fokus distribusi alat ini [leptotek] diberikan ke puskesmas-puskesmas yang melaporkan adanya penyakit leptospirosisi seperti di Patuk dan Nglipar,” ujarnya, Kamis (20/4/2017).

Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Hery Kriswanto berharap agar Dinas Kesehatan serius melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran penyakit leptospirosis. Untuk itu, Komisi D siap memberikan dukungan, khususnya untuk penyiapan anggaran dalam upaya pencegahan. Pasalnya dari sisi kasus, jumlah penyebaran di tahun ini mengalami lonjakan secara drastis, karena di 2016 lalu hanya ada empat kasus warga yang terserang leptospirosis.

“Akan kita dukung. Kalau memang membutuhkan penambahan anggaran di APBD Perubahan, maka kami siap mengawal agar rencana itu dapat direalisasikan,” kata Hery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya