Masyarakat perlu mendapat sosialisasi mengenai apa saja dampaknya agar bisa mendukung program pemerintah dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Terus bertambahnya jumlah penduduk akibat laju pertumbuhan penduduk yang tinggi membawa berbagai persoalan bagi pemerintah maupun masyarakat umum. Masyarakat perlu mendapat sosialisasi mengenai apa saja dampaknya agar bisa mendukung program pemerintah dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS) Badan Keluarga Pemberdaaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kabupaten Kulonprogo, Yudono Hindri Atmoko, Senin (21/12/2015). Menurutnya, Indonesia sudah harus benar-benar waspada karena telah tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat.
Yudono memaparkan, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus 2012 adalah sekitar 237,6 juta dengan nilai laju pertumbuhan penduduk (LPP) mencapai 1,49 persen per tahun. Pada 2045 mendatang, penduduk Indonesia diperkirakan sudah 450 jiwa.
Konsekuensi yang mau tidak mau dihadapi pemerintah adalah menyediakan fasilitas dan program untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk yang sangat banyak. Anggaran untuk kebutuhan pendidikan dan layanan kesehatan yang layak akan membengkak karena sarana prasarana pendukungnya, seperti gedung sekolah dan rumah sakit, juga jadi perlu ditambah. “Contoh konsekuensi lain adalah besarnya kebutuhan penyediaa bahan pangan,” ungkap Yudono.