SOLOPOS.COM - Ilustrasi film dokumenter (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Harianjogja.com, SLEMAN—Animo siswa tingkat SMA/SMK di DIY dan Jawa Tengah untuk mengikuti festival film dokumenter dengan background pengembangan nilai cagar budaya ternyata cukup besar. Panitia pendaftaran mendapatkan 60 peserta sejak diumumkan tiga pekan lalu. Padahal panitia membatasi jumlah pendaftar hanya 50 peserta saja.

Ketua Panitia, Hariyanto mengungkapkan nantinya panitia tetap memprioritaskan 50 pendaftar pertama. Pendaftar didominasi pelajar dari lokal DIY dan Magelang.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

“Ini di luar dugaan kami, ternyata jumlah peminat dalam festival film dokumenter ini sangat memikat animo para pelajar,” ujarnya, Jumat (27/6/2014).

Sayembara pembuatan film dokumenter tersebut diharapkan mampu menjadi ajang kampanye memberikan pemahaman terhadap masyarakat tentang pelestarian cagar budaya di DIY-Jateng. Sebagaimana konsep awal, sasaran festival film dokumenter tersebut adalah anak muda. Kalangan tersebut diyakini kaya inspirasi dan media efektif dalam penyampaian kampanye cagar budaya.

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Sri Ediningsih menyampaikan kreasi terbaik yang menjadi pemenang akan menjadi bahan kampanye dinas mengenai pelestarian cagar budaya.

“Hasil kreasinya juga akan kita beli hak ciptanya. Selanjutnya akan kita patenkan untuk kemudian kami pakai menjadi bahan kampanye,” ujarnya.

Sosialisasi kepada masyarakat akan disampaikan melalui mobil sinema keliling yang dimiliki BPCB. Aspek pertama yang akan disasar adalah sosialisasi di sekolah lewat film. Adapun batas penyerahan hasil film dokumenter adalah 17 Agustus 2014 nanti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya