SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan berfoto bersama di Jalan Malioboro, Jogja. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Jasa Pariwisata Disbudpar Kota Jogja Safrin memprediksi jumlah total kunjungan dan Length of Stay (LOS) wisatawan yang datang ke Kota Jogja pada 2014 dapat mengalami penurunan dibanding realisasi 2013.

“Bisa naik, bisa turun, disebabkan adanya Surat Edaran dari Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, yang melarang Pegawai Negeri Sipil untuk melakukan rapat di hotel,” ungkapnya, Kamis (18/12/2014).

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Sejak diberlakukannya kebijakan tersebut, lanjut Safrin, banyak pihak luar yang mengundurkan diri dari daftar reservasi hotel-hotel di Kota Jogja.

Dijelaskan Safrin, kunjungan serta LOS atau lama tinggal wisatawan di Kota Jogja, dibedakan menjadi wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus).

Wisman yang datang di Kota Jogja, biasanya hanya menghabiskan waktu satu setengah dan maksimal dua hari tinggal. Sedangkan wisnus, biasanya dua hingga dua setengah hari. Dan merupakan rombongan keluarga atau instansi.

Padahal, lanjut Safrin, pada 2013 lama tinggal wisman di Kota Jogja sempat menembus waktu dua setengah hari. Sehingga, hingga masa akhir Tahun Anggaran 2014, Disbudpar menargetkan lama tinggal wisman dapat  kembali menyentuh dua setengah hari.

Target kunjungan wisatawan yang ditetapkan Disbudpar dari tahun ke tahun, selalu diupayakan 10% dibanding target sebelumnya.

Pada 2013, target kedatangan wisatawan (tidak dipisahkan baik wisman maupun wisnus) sebesar 2.704.000, realisasi jumlah yang dicapai 2.751.471 orang wisatawan.

Sedangkan pada 2014 ditargetkan 2.812.160 wisatawan. Untuk realisasi 2014, pihaknya belum dapat menunjukkan data dan menunggu hasil hitung pihak ketiga/rekanan dinas, yang turut membantu bidang yang dipimpinnya, untuk menjumlah total wisatawan hingga Desember 2014 mendatang.

Diterangkan Safrin, pusat tujuan wisata di Kota Jogja masih Malioboro, Keraton dan sekitarnya. Kedatangan wisatawan, sebutnya, memperlihatkan bahwa Kota Jogja masih menjadi pilihan transit bagi wisatawan, yang sesungguhnya memiliki tujuan ke Bali atau kota lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya