SOLOPOS.COM - Ilustrasi KA Prameks (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA– Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) VI Yogyakarta akan memberlakukan tiket “thermal” untuk seluruh kereta api komuter mulai Sabtu (8/11/2014) sebagai upaya perbaikan layanan kepada pelanggan.

“Penggunaan tiket ‘thermal’ atau tiket yang dicetak menyerupai struk ini diyakini dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan karena waktu pencetakannya lebih cepat,” kata Manager Corporate Communication PT KAI Daop VI Yogyakarta Bambang Setiyo Prayitno di Yogyakarta, Minggu (2/11/2014).

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Selama ini, tiket untuk kereta komuter diberlakukan sama seperti tiket untuk kereta api jarak jauh, yaitu tiket yang dicetak menggunakan pencetak jenis “dot matrix”.

Setelah dilakukan evaluasi dan kajian, mencetak tiket dengan menggunakan mesin pencetak “dot matrix” membutuhkan waktu sekitar 14 hingga 15 detik per tiket sehingga kerap terjadi antrean untuk pembelian tiket.

“Padahal, tiket kereta komuter biasanya baru dibeli saat akan berangkat. Oleh karena itu, sering kali muncul antrean panjang di loket,” katanya.

Namun, dengan menggunakan tiket “thermal”, Bambang mengatakan bahwa pencetakan tiket akan lebih cepat, yaitu sekitar satu hingga dua detik per tiket sehingga akan mempercepat pelayanan di loket dan mengurangi antrean. Tiket “thermal” tersebut akan diberlakukan untuk seluruh kereta komuter di Daerah Operasi VI, yaitu Prambanan Ekspres, Sriwedari, dan Madiun Jaya.

Bambang mengatakan bahwa PT KAI akan memberikan pengamanan untuk tiket “thermal” sehingga tidak bisa dipalsukan. Tiket tersebut dilengkapi dengan logo PT KAI, barcode serta dicetak dengan kertas khusus. Ukuran tiket 8 cm x 9 cm. Lokasi penjualan tiket tidak akan diubah, yaitu tetap di stasiun-stasiun keberangkatan, seperti Kutoarjo, Jenar, Wates, Yogyakarta Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Klaten, Purwosari, dan Solo Balapan.

Berdasarkan data PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta, volume penumpang untuk kereta komuter rata-rata mencapai 1.000–2.500 orang per hari. Ia mencontohkan keberangkatan penumpang dari Stasiun Tugu Yogyakarta mencapai 2.000–2.500 orang per hari, Stasiun Lempuyangan 1.600–1.700 orang, Stasiun Klaten 300–500 penumpang, Stasiun Purwosari 1.600–1.750 penumpang, dan Solo Balapan 2.200–2.300 penumpang per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya