SOLOPOS.COM - Djoko Pekik (katalog pameran Gelombang Masker, Bentara Budaya Yogyakarta)

Solopos.com, JOGJA — Kabar duka datang dari dunia seni lukis Tanah Air. Seniman lukis atau pelukis kenamaan Indonesia, Djoko Pekik, meninggal dunia di Rumah Sakit Panti Rapih, Kota Jogja, Sabtu (12/8/2023) pagi.

Kabar meninggalnya Djoko Pekik itu tersebar melalui pesan berantai di Whatsapp (WA). Dalam pesan itu dikabarkan jika Djoko Pekik meninggal dunia di usia 85 tahun pada Sabtu Kliwon, 12 Agustus 2023 pukul 08.19 WIB di RS Panti Rapih, Yogyakarta.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Seniman Jogja, Butet Kertaredjasa, juga turut membagikan kabar duka itu melalui akun Instagram pribadinya. “SELAMAT JALAN Pak Djoko Pekik. Sumangga Gusti. ,” tulisnya dalam caption dengan mengunggah foto bersama mendiang Djoko Pekik.

Djoko Pekik merupakan pelukis kenamaan asal Indonesia yang karyanya sudah cukup dikenal. Pelukis kelahiran Purwodadi, Grobogan, itu meninggalkan satu orang istri bernama Christina Tini Purwaningsih dan delapan anak.

Dilansir dari berbagai sumber, pria kelahiran 2 Januari 1937 tersebut telah melahirkan karya-karya fenonemal yang banyak mendapat perhatian dari para pesohor Tanah Air. Salah satu karyanya yang paling dikenal adalah berjudul Berburu Celeng, yang menggambarkan keadaan para pemimpin Indonesia pada masa Orde Baru.

Berkat karyanya itu, sastrawan sekaligus pastor, Sindhunata, mempersembahkan sebuah patung bertajuk Berburu Celeng karya Pramono, yang diletakkan secara berdampingan dengan patung Djoko Pekik karya Dunadi yang diresmikan 29 Mei 2023.

Kini patung tersebut dipajang di Omah Petroek kawasan Pakem, Sleman. Peresmian patung itu dimeriahkan oleh Soimah Pancawati, Butet Kertaradjasa, dan Susi Pudjiastuti.

Sebagai seorang perupa, mendiang Djoko Pekik juga sudah seringkali menggelar pameran. Beberapa pameran yang digelarnya sebelum tahun 1965 adalah di Jakarta sebanyak 3–4 kali. Tahun 1990, ia kembali menggelar pameran di Edwin’s Gallery Jakarta dan disusul dengan pameran lain.

Selanjutnya tahun 1998, ia mengadakan pameran aneh dan tak lazim di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Selama pagelaran pameran sehari semalam tersebut, ia hanya menampilkan satu buah lukisan.

Layaknya perupa lain, Djoko Pekik juga memiliki gaya melukis yang khas. Ia selalu menggunakan gaya realis-ekspresif dan dibumbui nilai-nilai kerakyatan.

Djoko Pekik menempuh pendidikan formal bidang seni pada 1957-1962 di Akademisi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogjakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya