KABAR DUKA : Romo Yosep Suyatno, Pionir Kerukunan dan Kemanusiaan Wafat

Romo Yosep Suyatno, salah satu penggagas berdirinya FPUB meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Jakarta

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Harianjogja.com, JOGJA-Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) DIY kehilangan salah satu pionirnya. Romo Yosep Suyatno, salah satu penggagas berdirinya FPUB meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Jakarta pada Selasa (4/7/2017) tengah malam.

Romo Yosep Suyatno atau lebih akrab disapa Romo Yatno selama ini getol memperjuangkan kerukunan lintas agama dan kemanusiaan. Tidak hanya di DIY, namun ia juga menularkan virus perdamaian ke berbagai daerah hingga terbentuknya forum persaudaraan lintas iman di beberapa daerah.

Saking sibuknya memperjuangkan kerukunan hingga ia tidak mempedulikan lagi kesehatannya. Koordinator FPUB DIY, KH.Abdul Muhaimin mengatakan sejak setengah tahun terakhir Romo Yatno sudah sering jatuh sakit, namun selalu bersemangat memperjuangkan kerukunan, toleransi, dan misi kemanusiaan.

“Sampai akhir hayatnya Romo Yatno masih memegang tim work kampanye damai,” kata Muhaimin.

Romo Yatno bersama KH.Abdul Muhaimin merupakan tokoh yang menggagas berdirinya FPUB pada 1997 silam. Organisasi masyarakat non struktural itu berdiri karena situasi politik, dimana banyak kerusuhan diberbagai daerah. Gesekan dengan sentimen agama waktu itu dikhawatirkan akan merembet ke Jogja.

Akhirnya 120 tokoh agama berkumpul di Pesantren Nurul Ummah Kotagede pimpinan KH.Muhaimin untuk menangkal agar kerusuhan tidak sampai Jogja.

“Bagi saya Romo Yatno adalah teman sejati selama 20 tahun sama-sama membidangi, merawat, mengembangkan FPUB bersama ditengah-tengah kondisi krtitis kerusuhan bernuansa agama.” kenang Muhaimin.

Romo Yatno wafat di Jakarta. Jenazah disemayamkan di rumah duka RS St. Carolus Jakarta. Rencananya jenazah akan dibawah ke Jogja. Informasinya pemakaman akan dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hemas, Komandan Korem 072 Pamungkas Brigjen Fajar Setiawan.