Jogja
Kamis, 22 Juli 2021 - 14:38 WIB

Kabar Duka, Seorang Nakes RS Panembahan Senopati Bantul Meninggal, 130 Lainnya Isoman

Jumali-harian Jogja  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih bersama Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo serta direksi RSUD Panembahan Senopati Bantul dan karyawan saat menyalatkan jenazah Widodo, Kamis (22/7/2021). (Istimewa)

Solopos.com, BANTUL – Kabar duka datang dari RS Panembahan Senopati (RSPS), Bantul, Kamis (22/7). Seorang tenaga kesehatan (nakes) di RS pelat merah itu yang bernama Widodo Lestari, 46, meninggal dunia. Ia meninggal setelah sempat menjalani perawatan selama 10 hari seusai terpapar Covid-19.

Kepala Subbag Hukum, Pemasaran dan Kemitraan RSPS Bantul, Siti Rahayuningsih, mengatakan Widodo adalah perawat yang kesehariannya bekerja di bangsal bedah. Almarhumah telah bekerja dan mengabdi di RSPS sejak 1994.

Advertisement

“Memang beliau bekerja di bangsal bedah, namun tetap saja masih bisa terpapar Covid-19. Setelah 10 hari dirawat, beliau meninggal dunia,” kata Siti, Kamis (22/7/2021).

Baca Juga: Pengumuman, Jl. Jenderal Sudirman di Bantul Bakal Ditutup Full Sabtu-Minggu

Siti berharap meninggalnya Widodo menjadi kasus pertama dan terakhir di RSPS. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak. Selain Widodo, di RSPS saat ini masih ada 130 nakes lainnya yang menjalani isolasi mandiri baik yang dinyatakan positif maupun suspect Covid-19.

Advertisement

Kondisi tersebut, diakui Siti berdampak pada pelayanan kesehatan di RSPS. Meski demikian, pihaknya terus mencoba mengoptimalkan tenaga yang ada, agar pelayanan tetap bisa berjalan.

“Kami sendiri saat ini sudah kelebihan kapasitas. Ditambah banyak nakes yang isolasi mandiri. Kami tetap berupaya optimal, meskipun sangat sulit mencari sukarelawan yang mau membantu. Karena saat ini hanya ada 6 sukarelawan dan ini kami optimalkan,” kata Siti.

Baca Juga: 2 Anak dan 1 Orang Dewasa di Bantul Terpapar Covid-19 Varian Delta

Advertisement

Sementara Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, menyatakan duka cita mendalam atas kepergian Widodo.

“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Bantul dan masyarakat Bantul, merasakan kehilangan seorang sosok perawat yang gigih dan berdedikasi tinggi melayani pasien rumah sakit, terimakasih atas semua jasa- jasa beliau yang secara nyata telah ikut serta mewujudkan warga Bantul yang sehat,” ucap Halim.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif