SOLOPOS.COM - Jenazah almarhum Amir Effendi Siregar diberangkatkan dari rumah duka di Baciro, Jogja ke pemakaman, Kamis (25/1/2018). (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Tokoh pers nasional Amir Effendi Siregar konsisten memperjuangkan keragaman media penyiaran

 

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Harianjogja.com, JOGJA–Tokoh pers nasional Amir Effendi Siregar meninggal dunia. Almarhum tutup usia pada Kamis (25/1/2018) pukul 04.20 WIB di Rumah Sakit Bethesda Jogja.

Amir meninggal dunia karena sakit kanker otak yang sudah dia derita lebih dari setahun terakhir. Almarhum dimakamkan pada Kamis pukul 14.00 WIB di pemakaman Sayegan, Sleman.

Wakil Wali Kota Jogja Heroe Purwadi yang ikut melayat ke rumah duka Baciro, Gondokusuman, Kota Jogja mengatakan Indonesia kehilangan tokoh yang banyak berjasa pada perjalanan pers di Indonesia.

“Almarhum adalah tokoh yang gigih memperjuangkan pers berada pada jalurnya. Kami atas nama Pemkot Jogja ikut berduka cita yang mendalam,” kata Heroe Purwadi.

Pria kelahiran 29 Mei 1950 itu merupakan pendiri Pemantau Regulasi & Regulator Media (PR2Media). Mantan anggota Dewan Pers ini aktif mendorong perubahan dalam Undang-Undang Penyiaran yang memuat diversity of content (keberagaman konten media)  dan diversity of ownership (keragaman kepemilikan media).

Dosen Fisipol UGM lulusan University of Iowa ini gencar menolak Oligopoli kepemilikan media seperti yang terjadi saat ini, di mana media penyiaran dan frekuensi publik hanya dikuasai oleh segelintir pengusaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya