Jogja
Minggu, 2 November 2014 - 23:45 WIB

KABAR LANUD ADISUTJIPTO : Lanud Kembali Mencetak 15 Penerbang Militer

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa Sekbang TNI AU berikut pesawat Grob melakukan napak tilas peristiwa penyerangan tiga kota Salatiga, Ambarawa dan Semarang yang merupakan peringatan dalam rangkaian kegiatan Hari Bakti TNI AU ke 67, pekan lalu Base Ops lanud Adisutjipto. (JIBI/Harian Jogja/IST)

Harianjogja.com, SLEMAN – Wing Pendidikan Terbang Lanud Adisutjipto kembali mencetak 15 penerbang militer. Mereka berasal dari jalur pendidikan Prajurit Sukarelawan Dinas Pendek (PSDP) Angkatan 27 atau Sekolah Penerbang (Sekbang) Angkatan 86. Para pengawal dirgantara ini rencananya akan dikukuhkan sebagai penerbang oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Ida bagus Putu Dunia, Jumat (7/11/2014) pekan ini.

Sebelum diambil sumpah kesetiaan Perwira (Praspa) para penerbang muda itu harus mengikuti tradisi malam pada Sabtu (31/10) dinihari lalu. Dengan melakukan ziarah ke makam perintis berdirinya TNI AU, Marsda Anumerta Adisutjipto dan Marsda Anumerta Abdurrahman Shaleh di Monumen Perjuangan TNI AU di Ngoto, Bantul. Kelimabelas penerbang juga melakukan tradisi long march di tengah malam sekaligus mendapatkan Santi Aji dari para Instrukturnya. Tradisi itu diakhiri dengan penyematan Brevet penerbang oleh Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Yadi I. Sutanandika. Kemudian dilanjutkan penyerahan Brevet oleh para instruktur yang terlibat langsung mengawaki siswa PSDP Angkatan 27/Sekbang Angkatan 86.

Advertisement

Danlanud Adisutjipto Marsma TNI Yadi I. Sutanandika menjelaskan dari 15 penerbang, akan dibagi menjadi dua matra. Sebanyak 10 penerbang akan memperkuat Penerbad (TNI AD) dan lima penerbang akan bergabung dengan TNI AU. Mereka akan bertugas untuk mengawaki pesawat baik fix wing maupun rotary wing. Mereka dinyatakan lulus setelah menempuh pendidikan selama 22 bulan. Serta menjalani pendidikan dasar kemiliteran selama lima bulan di Skadron Pendidikan (Skadik) 401 Adisoemarmo Solo. Dilanjutkan dengan bina kelas di Skadik 104 serta bina terbang di Skadik 101 dan 102 Lanud Adisutjipto.

“Mereka rata-rata telah menyelesaikan 180 jam terbang sebagai persyaratan wajibnya,” ungkap Danlanud, Minggu (2/11/2014).

Danlanud meminta kepada para calon penerbang untuk menghayati, meresapi makna tradisi yang baru dilaksanakan pada akhir pekan itu. Ia juga berharap Brevet yang merupakan kebanggaan tersebut harus mampu dijaga melalui tindakan mulia dimanapun penerbang bertugas. Karena tidak semua orang mampu mendapatkannya.

Advertisement

Menurut rencana Tupdik Sekbang Angkatan 86/PSDP A-27 ini akan ditutup oleh Komandan Kodikau Marsda TNI Nurullah dan Komandan Kodiklat TNI di Wisma Adisutjipto pada Rabu (5/11) pekan ini. (Sunartono)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif