Jogja
Senin, 26 Oktober 2015 - 15:20 WIB

KABUT ASAP : Awan Pekat di Gunungkidul Menghilang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kabut asap di Gunungkidul terjadi hanya satu hari pada Sabtu (24/10/2015)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Cuaca aneh yang terjadi di wilayah Gunungkidul utara hanya berlangsung sehari. Wargapun sempat khawatir dan menduga adanya kiriman asap dari kebakaran hutan di Gununglawu, namun saat ini situasi kembali normal.

Advertisement

Awan pekat yang menyelimuti kawasan Gunungkidul bagian utara sudah menghilang seiring adanya embusan angin dari selatan. Kondisi ini membuat cuaca lebih baik lagi. Sebagai buktinya, matahari bisa bersinar terang. Masyarakat pun tak lagi dibayangi kecemasan adanya rasa pedih di mata saat berjalan.

Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi Sabtu (24/10/2015). Cuaca yang ada terasa aneh. Tak seperti biasanya, meski udara terlihat cerah namun sinar matahari seperti ada yang menghalangi.

Akibatnya, pancaran matahari telihat redup. Padahal cuaca saat itu sangat cerah, dimana tak ada satu pun mendung yang terlihat di angkasa.

Advertisement

“Kalau saat ini [kemarin] sudah membaik, awan pekat yang sempat ada sudah hilang diterjang embusan angin dari selatan,” kata Kepala Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Suparno, Minggu (25/10/2015).

Dia pun merasakan betul perbedaan cuaca pada Sabtu kemarin. Meski jarak pandang tak mengalami gangguan, namun saat melihat jauh nuansa pekat akan terlihat. Sebagai buktinya, perbukitan yang berjajar dari Ngawen hingga Nglipar hanya terlihat hitam seperti bayangan. Namun, kondisi itu sudah tak terjadi lagi, karena gambarnya sudah terlihat dengan jelas.

“Alhamdulillah dikasih terang oleh Yang Maha Kuasa. Sejak sore (Sabtu kemarin) angin berembus kencang dan membuat awan pekat menghilang dari wilayah Ngawen,” kata Suparno.

Advertisement

Kabut asap yang  sempat menyelimuti membuat sejumlah warga khawatir. Pasalnya, meski tak mengganggu aktivitas namun membuat bagian mata menjadi pedih saat beraktivitas di luar rumah. “Sekarang sudah normal, karena kejadiannya hanya berlansung sehari saja,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif