Jogja
Selasa, 19 November 2013 - 13:18 WIB

Kader Penanggulangan Kemiskinan Minim Teknik

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan RTLH (JIBI/Harianjogja/Dok.)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kemampuan komunikasi kader penanggulangan kemiskinan di Kulonprogo dinilai belum optimal. Sebab, karakteristik warga yang beragam membutuhkan pendekatan yang berbeda-beda.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Rais Purwanto, menuturkan, tingkat pendidikan yang bervariasi di masyarakat menjadi kendala dalam penyampaian informasi. “Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang berbeda-beda,” ujarnya dalam diklat pelaku usaha kesejahteraan sosial Kulonprogo di Wisma Dharmais, Selasa (19/11/2013).

Advertisement

Kendati demikian, ia tidak menampik, jika tenaga kerja sosial di lingkup desa dikenal masyarakat. Biasanya mereka menjadi fasilitator untuk menyelesaikan persoalan di masyarakat.

Kasi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Dinsosnakertrans Kulonprogo, Agus Sudarmadi, menambahkan, tujuan diadakannya diklat untuk meningkatkan kapasitas kader dalam pelaksanaan tugas dan memberikan pendampingan pada masyarakat Kulonprogo. “Di awal memang sudah pernah ada pendampingan bagi kader, tetapi setelah evaluasi, masih perlu peningkatan kemampuan komunikasi,” urainya.

Dijelaskannya, pelaku usaha kesejahteraan sosial Kulonprogo yang terdiri dari kader penanggulangan kemiskinan, TKSK, dan  pendamping progran keluarga harapan, memiliki empat tugas pokok, antara lain, pendataan KK miskin, memberikan pendampingan pada program kemiskinan, menginformasikan masyarakat pada berbagai program, dan menyusun pelaporan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif