SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Kalasan dan Depok, Sleman akan memperbaiki jembatan Sorogenen yang menghubungkan kedua daerah tersebut.

Harianjogja.com, SLEMAN-Jembatan yang menghubungkan Dusun Sorogenen II di Desa Purwomartani, Kalasan dan Dusun Sambilegi Lor di Desa Maguwoharjo, Depok, diyakini bisa diandalkan sebagai jalur alternatif. Oleh karena itu, Pemerintah Kecamatan Kalasan dan Depok berencana mengusulkan renovasi jembatan yang rusak parah akibat banjir lahar dingin 2011 lalu.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Camat Kalasan, Samsul Bakri mengatakan, lokasi jembatan yang berada di perbatasan kecamatan membuat pengajuan renovasi dipegang oleh pihak pemerintah kecamatan.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Camat Depok. Kami akan mengajukan proposalnya secara bersama-sama dalam waktu dekat,” ujar Samsul saat dikonfirmasi Harianjogja.com, Sabtu (27/12/2014).

Jembatan yang berada lima meter di atas Kali Kuning tersebut memiliki panjang 10 meter dan lebar tiga meter. Berdasarkan pantauan Harian Jogja beberapa waktu lalu, kemiringan paling parah terjadi di bagian ujung barat akibat tiang penyangga jembatan tidak kuat menahan terjangan banjir.

Samsul menambahkan jembatan tersebut diyakini mampu memecah kepadatan arus lalu lintas di Jalan Solo. Hal itu serupa dengan Jembatan Sambisari yang sebelumnya juga ambrol akibat banjir lahar dingin. Setelah selesai diperbaiki dengan anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jembatan tersebut kini menjadi jalur alternatif yang ramai dilintasi.

“Masyarakat Kalasan dan Depok sudah banyak yang memilih lewat Jembatan Sambisari dibanding Jalan Solo yang selalu padat pada jam-jam sibuk. Jika Jembatan Sorogenen selesai, diharapkan kepadatan arus di Jalan Solo bisa semakin berkurang,” papar Samsul kemudian.

Dihubungi terpisah, Camat Depok Budiharjo juga mengungkapkan akan segera mengusulkan perbaikan Jembatan Sorogenen bersama Pemerintah Kecamatan Kalasan.

“Jika jembatan telah diperbaiki, manfaatnya bisa dirasakan masyarakat luas. Tidak hanya warga Depok dan Kalasan saja, tapi juga masyarakat lain yang butuh jalur alternatif,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (DPUP) Kabupaten Sleman, Mirza Anfansury mengaku belum mengetahui perihal rencana pengajuan perbaikan jembatan rusak di perbatasan Sorogenen II dan Sambilegi Lor.

“Sampai sekarang kami belum dapat laporannya,” kata Mirza.

Mirza menambahkan, pihaknya perlu memastikan dulu apakah jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kalasan dan Depok tersebut berada di jalan desa atau kabupaten.

“Kalau bisa diajukan saja ke BNPB. Namun, kalau tidak bisa karena bencananya sudah lama, bisa diajukan ke kami,” imbuhnya kemudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya