Kali Buntung Jogja Rawan Banjir

JOGJA — Kali Buntung yang melintasi permukiman penduduk di Karangwaru, Tegalrejo, Kota Jogja, masih perlu diwaspadai. Talut di RT 10 RW 04 dan tebing di RT 56 RW 02 Karangwaru akibat banjir akhir tahun lalu masih rawan ambrol. Beberapa tebing lainnya mengalami kerawanan yang sama akibat pondasi talut tergerus air.

Pengurus RW 02 Karangwaru Tegalrejo, Subandono mengatakan, setiap hujan deras turun, aliran di Kali Buntung kini sangat membahayakan. Saat ini warga terus memetakan kondisi wilayahnya agar bisa mengantisipasi bencana dengan baik. Pasalnya, selain kiriman air dari hulu, Kali Buntung juga menjadi terminal air dari berbagai saluran atau gorong-gorong.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Tebing yang rawan roboh itu akibat pertemuan arus air dari gorong-gorong dengan aliran Kali Buntung. Beberapa tebing yang sudah growong, lanjutnya, akan ditangani sementara agar kerusakan tidak meluas. Kendati sudah berhasil ditangani secara swadaya, namun dengan curah hujan yang masih tinggi ditambah pondasi yang tergerus air, kini warga mulai meningkatkan kewaspadaan.

“Makanya sekarang kami bronjong untuk memperkuat tebing. Pengalaman dua tahun lalu sudah menjadi pelajaran berharga. Alam tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianggap remeh. Kalau sampai ambrol, keamanan warga bisa terancam,” ungkap Subandono, Minggu (13/1/2013).

Pihaknya berharap, pasca ada penanganan sementara dari warga, ke depan Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja dapat membantu perbaikan secara permanen. Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pengairan dan Drainase Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Jogja, Aki Lukmanul Hakim mengatakan, ketersediaan bronjong untuk penanganan sementara talut yang rawan ambrol masih mencukupi.