Jogja
Minggu, 20 Oktober 2013 - 06:00 WIB

Kali Opak Banjir, Tanaman Gagal Panen

Redaksi Solopos.com  /  Maya Herawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kali Opak (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, BANTUL–Hingga Sabtu (19/10/2013) malam banjir Kali Opak yang menggenangi lahan pertanian di Desa Tegalrejo, Sanden belum tertangani. Bahkan banjir sejengkal lagi akan meluap ke jalan umum, jalan masuk Pantai Samas.

Sudah tiga hari ini banjir tak tertangani sejak upaya masyarakat membedah pasir pantai penyumbat aliran kali Opak sepekan lalu membuahkan hasil. Tapi sayang, banjir kembali terjadi dan menyebabkan lahan pertanian gagal panen.

Advertisement

“Sudah tidak bisa diharapkan lagi nasib tanaman padi di sawah saya ini,” kata Ngatijah, petani asal Sogo, Sanden kepada Harian Jogja, Sabtu (19/10/2013).

Menurut Ngatijah, banjir kedua kali ini makin meluas. Banjir pertama sebelum ditangani gotong royong ratusan warga pekan lalu tidak sampai ke lahan Ngatijah.
“Tapi yang kedua ini sudah menghanyutkan lahan saya,” tambah Ngatijah didampingi putranya.

Kepala Desa Gadingharjo Sanden, Sumadiyana memastikan banjir kedua ini sudah merusak lebih dari 30 hektare sawah pertanian. Tanaman seperti padi, sayur, cabai dan jagung sudah gagal diselamatkan. “Kami prediksi ini lahan pertanian yang kebanjiran sudah makin luas,” ujarnya.

Advertisement

Ia menyebutkan lahan terparah terkena banjir berada di Tegalrejo dan Tirtoharjo di Kretek. Malah, imbuh Sumadiyana, tepat di muka pintu masuk Pantai Samas genangan air di sawah tinggal sejengkal lagi meluber ke jalan umum.

Menurutnya, warga sudah sudah membuat tanggul buatan dengan karung berisi pasir di sepanjang jalan sebagai langkah darurat.

“Tapi kalau air tidak surut pasti akan menjangkau jalan raya. Ini harus dapat penanganan cepat,” tambahnya.

Advertisement

Pemkab Bantul menurutnya, tengah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk penanganan lebih lanjut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif