Harianjogja.com, JOGJA- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyoroti kegagalan reformasi dalam mengemban tugas dalam pemberantasan korupsi.
Buktinya, setelah 15 tahun berjalan, korupsi tetap tumbuh subur, tanpa bisa diatasi secara masif.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Orde baru dituding sebagai sarang koruptor. Tapi nyatanya, saat penggagas reformasi diberikan kesempatan tak juga memberikan perbaikan. Korupsi tetap saja marak terjadi,” seru Ketua DPW PPP Syukri Fadholi, selaku juru kampanye perdana PPP di Kota Jogja, Selasa (18/3/2014).
Menurutnya, bangsa ini sedang mengalami penurunan moral. Indikasinya, selai praktik korupsi yang terus terjadi, praktik-praktik kotor seperti politik uang biasa dilakukan dalam setiap pemilihan.
“Sebagai partai yang rahmatan lil alamin, mari bersama berantas korupsi ataupun politik uang,” katanya.
Dia juga menyerukan kepada ribuan simpatisan untuk memberikan contoh yang baik. Karena, untuk memenangkan pemilu harus berperilaku baik dan tertib saat melakukan kampanye.
“Kami minta kepada semua laksar untuk tertib dan menaaati aturan,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakannya, untuk pemenangan pemilu, segenap elemen partai harus bersatu dalam satu sikap. Untuk itu, dia menyerukan kepada seluruh elemen untuk menyerukan kampanye damai. Alasan ini, tak berlebihan karena partai berlambang Kakbah itu menargetkan satu dapil mendapatkan minimal 1 kursi.
“Kita yakin target itu bisa terpenuhi. Apalagi, pemuda Islam saat ini memiliki tren kembali ke asalnya, yakni kembali ke PPP,” tegasnya.