Jogja
Kamis, 6 Januari 2022 - 17:48 WIB

Kampus di DIY Boleh Kuliah Tatap Muka 100%, Tapi Ada Syaratnya

Sunartono  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kuliah tatap muka di masa pandemi Covid-19. (Dok. Solopos.com-Nicolous Irawan)

Solopos.com, YOGYAKARTA — Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengizinkan kampus menyelenggarakan kuliah tatap muka 100 persen. Tetapi, pemerintah DIY mengajukan sejumlah syarat.

Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan pemberlakuan perkuliahan tatap muka 100 persen mempertimbangkan kesiapan sarana prasarana kampus. Pemerintah DIY, katanya, memberikan keleluasaan kepada kampus, tetapi wajib memenuhi syarat.

Advertisement

Selain sarana prasarana, Aji, sapaan akrab Kadarmanta Baskara Aji, menyebut tentang protokol kesehatan. Aji menyinggung tentang salah satu protokol kesehatan, yakni tidak berkerumun.

Baca Juga : Hore! Libur Semester di Madiun Telah Tiba, Ingat Pesan Ibu Ya…

“Kalau kampus ini sudah menghitung jika perkuliahan tatap muka 100 persen dijalankan tetap bisa sesuai prokes, yakni jaga jarak dan lainnya, ya enggak masalah. Tentu diizinkan,” katanya Rabu (5/1/2022).

Advertisement

Aji juga menyinggung syarat lain, yakni mahasiswa yang akan mengikut perkuliahan tatap muka 100 persen harus telah mendapatkan vaksin Covid-19 minimal dosis pertama. Pemerintah DIY juga menyampaikan kesanggupan melaksanakan vaksinasi Covid-19 kepada mahasiswa yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

“Kebijakan daerah, jika masih ada yang belum vaksinasi [Covid-19], ya kami akan berikan vaksin,” ucapnya.

Baca Juga : UNS Solo Terapkan PTM Bergantian pada Semester Depan, Apa Maksudnya?

Advertisement

Ia meminta kampus menginventarisasi mahasiswa yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 sehingga tim Pemerintah DIY bisa merespons dengan mendatangi kampus. Aji mengklaim telah berkoordinasi dengan kampus di DIY terkait pembukaan kuliah tatap muka 100 persen.

“Jadi prinsipnya diperbolehkan 100 persen asal sesuai prokes [protokol kesehatan]. Kalau misalnya 100 persen kok kampusnya kelihatan suk-sukan [sesak atau berkerumun], ya 50 persen dulu. Menyesuaikan kondisi kampus.”

Aji juga memberikan solusi apabila kampus tidak memadai untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka 100 persen, yakni menggelar perkuliahan secara bertahap atau campur daring dan luring.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif