SOLOPOS.COM - Ilustrasi sarjana (JIBI/Solopos/Reuters)

Kampus Jogja untuk swasta masih banyak diminati.

Harianjogja.com, JOGJA – Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V Yogyakarta optimistis kampus swasta di Kota Jogja masih memiliki pangsa pasar yang menggiurkan dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2017 ini.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Koordinator Kopertis Wilayah V Yogyakarta Bambang Supriyadi mengungkapkan, PTS di Jogja memiliki modal  sangat kuat untuk mempertahankan eksistensinya dalam persaingan di jenjang pendidikan tinggi.

“Jogja memiliki magnet kuat karena merupakan Kota Pendidikan di Indonesia. Selain itu akreditasi program studi PTS di Jogja ini mayoritas berkualitas. Itulah yang menyebabkan PTS di sini memiliki nilai tawar  kuat,” ujarnya kepada Harianjogja.com, Selasa (30/5/2017) siang.

Menurut Bambang, PTS di Jogja  sudah mencapai 70% yang program studinya terakreditasi A dan B. Sangat jarang kampus swasta di sini yang akreditasinya C. Hal itu berbeda dibandingkan dengan kota lain di mana masih banyak PTS yang program studinya masih C.

“Tidak bisa dipungkiri akreditasi itu menjadi bahan pertimbangan masyarakat dalam memilih perguruan tinggi,” jelas dia.

Bambang pun menargetkan dalam penerimaan mahasiswa baru kali ini kampus swasta tidak akan mengalami penurunan peminat. Justru dia optimistis jumlahnya akan naik, meski tidak signifikan. Cuma sampai dengan saat ini dia belum bisa menghitung animo calon mahasiswa yang sudah mendaftarkan diri ke seluruh PTS di Jogja yang jumlahnya mencapai 106 kampus.

“Kita bisanya hitung biasanya setelah bulan Juli lewat karena di situlah puncaknya calon mahasiswa mulai mendaftarkan diri ke PTS setelah gagal dalam persaingan masuk kampus negeri,” jelas dia.

Bambang tidak memungkiri, calon mahasiswa hingga saat ini masih menjadikan opsi masuk PTN sebagai pilihan utama dahulu. Kendati jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) telah diumumkan, hal itu belum bisa menjadi magnet bagi mereka langsung mengarahkan bidikan ke kampus swasta meski telah gagal. Pasalnya masih ada jalur SBMPTN. Setelah SBMPTN pun masih ada celah masuk PTN lewat seleksi mandiri.

“Jadi ya PTS masih menunggu proses seleksi terakhir di PTN, seperti UGM, UNY, UPN, UIN dan lainnya,” jelas dia.

Namun jika melihat fenomena yang terjadi dalam tiga tahun terakhir, Bambang melihat selalu ada grafik peningkatan mahasiswa baru di PTS. Dalam kurun waktu itu rata-rata jumlah mahasiswa di seluru PTS mencapai 55.000 orang. Lima PTS yakni UII, UMY, UAD, USD dan UAJY masih menjadi kampus yang paling mendapat animo paling bagus.

Menurut Bambang, penurunan paling drastis jumah pendaftar terjadi paska-erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu. Ketika itu jumlah pendaftar langsung anjlok karena hanya mampu menjaring 40.000 mahasiswa. Ternyata adanya bencana alam membawa dampak yang begitu besar dalam momen penerimaan mahasiswa baru. Tapi kondisi itu cepat pulih, hanya berselang dua tahun masyarakat kembali menaruh kepercayaan terhadap PTS di Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya