SOLOPOS.COM - Ilustrasi gempa bumi (JIBI/Solopos/Dok)

Kampus Jogja UGM meneliti tentang kemungkinan gempa di DIY.

Harianjogja.com, JOGJA — Pakar Kegempaan Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti sesar atau patahan yang berpotensi aktif di wilayah DIY. Di antaranya di sekitar Kali Opak dan Kali Progo.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

“Sepanjang Sungai Progo ada Indikasi kemungkinan aktif, tapi ini baru preliminary [penelitian awal], masih kami duga, belum didukung dengan data-data akurat,” kata salah satu pakar kegempaan UGM, Gayatri Indah Marliyani, saat dihubungi Kamis (8/12/2016) malam.

Gayatri belum dapat menjelaskan lebih jauh potensi aktifnya patahan di Kali Progo dan Kali Opak karena masih dalam penelitian. Menurut dia, gempa darat memang sering luput dari perhatian karena pergerakan permukaan bumi sering tidak terlihat.

Ia mencontohkan gempa berkekuatan 6,3 skala richter bisa mengakibatkan pergerakan permukaan bumi sekitar satu sentimeter. Ketika intensitas hujan tinggi penampakan perubahan permukaan bumi itu merapat kembali dan tidak terlihat.

Gemba darat selama yang terjadi selama ini dibawah 8 skala richter, tetapi daya rusaknya lebih parah dari gempa yang berpusat di laut, karena gempa laut energi yang ditimbulkan tertahan gelombang sehingga saat sampai darat energinya semakin berkurang.

“Gempa darat energi langsung ke permukaan. Selain itu lebih dekat dengan permukiman sekali pun gempanya kecil daya rusaknya cukup tinggi” katanya. Anggota Tim Revisi Peta Gempa Bumi Nasional ini menyebut gempa darat rata-rata 20 kilometer kebawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya