SOLOPOS.COM - Seorang mahasiswa UGM menunjukkan kamus bahasa Jawa (JIBI/Harian Jogja/Mediani Dyah Natalia)

Seorang mahasiswa UGM menunjukkan kamus bahasa Jawa (JIBI/Harian Jogja/Mediani Dyah Natalia)

Kamus Kedokteran Berbahasa Jawa berhasil diciptakan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Beberapa waktu lalu, sejumlah mahasiswa UGM melakukan praktik di RSU Dr Sardjito, RS Dr Suradji Klaten, RS Bantul maupun rumah sakit di sekitar Jogja. Saat itu mereka banyak bertemu dengan pasien yang sudah tua-tua. Mayoritas pasien itu tidak bisa berbahasa Indonesia. Sebaliknya, para dokter atau tenaga medis jutsru tidak mampu berbahasa Jawa

Berdasarkan kondisi itulah muncul ide untuk membuat kamus saku kedokteran berbahasa Jawa. Salah satu anggota penyusun kamus, Mutik Sri Pitajeng mengatakan ide pembuatan kamus bertujuan memudahkan dokter muda, perawat maupun calon dokter yang praktek co-ass mudah berkomunikasi dan memberikan diagnosa kepada pasien. Pasalnya, banyak di antaranya mereka yang tidak paham dan mengetahui berbagai keluhan penyakit yang diungkapkan pasien dalam Bahasa Jawa.

“Kebanyakan dokter dan perawat berasal dari luar Jawa dan kadang-kadang seperti kami yang muda-muda ini juga kurang mengerti ungkapan dalam Bahasa Jawa. Sebaliknya pasien yang sudah tua tidak bisa berbahasa Indonesia,” kata

Mutik kepada wartawan di kampus UGM, Senin (2/7).

Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UGM itu mencontohkan salah ungkapan penyakit/sakit dalam Bahasa Jawa seperti sakit pancingen yang berarti sakit panas dalam. Ada lagi mata blawur yang berarti mata memerah dan pandangan mata kabur. Penyakit berengan yaitu penyakit kulit yang terjadi diujung kanan dan kiri mulut, semua dijelaskan dalam kamus.

“Kata-kata seperti itu kadang-kadang kami tidak tahu. Padahal mereka hampir tiap hari bertemu dengan pasien. Apalagi kalau berada di desa-desa atau ketika bertugas di puskesmas di Jawa,” katanya.

Adanya kamus ini kata Mutik, dapat membantu para dokter, perawat dan tenaga medis untuk memahami berbagai keluhan penyakit yang sering diucapkan oleh masyarakat Jawa.

“Kami membuat kamus kedokteran Bahasa Jawa ini untuk memudahkan dalam berkomunikasi dengan pasien dari Jawa yang sudah tua tapi tidak bisa berbahasa Indonesia,” ujarnya.

Penyusunan kamus itu Mutik bekerjasama dengan Mariana Ulfa, Birrul Qodriyyah dari Ilmu Keperawatan FK UGM. Mereka dibantu Nurul Abdul Azis (Ilmu Ekonomi FEB UGM serta Muhammad Fiqru Rizal (Sastra Jawa FIB UGM). Mereka di bawah bimbingan Dokter Spesialis Geriatri Probosuseno. Buku kamus saku setebal 60 halaman itu dengan empat bahasa yakni Latin, Inggris, Indonesia dan Jawa.

“250 kosa kata Bahasa Jawa yang sering diucapkan oleh pasien dari Jawa. Untuk isi kita buat per bagian tubuh atau anatomi manusia sehingga memudahkan pemakainya,” papar Mutik.

Saat menyusun bersama empat rekannya lanjut dia, dengan studi literatur dan wawancara dan ngobrol langsung dengan pasien-pasien tua. Proses penyusunan selama tiga bulan sejak Februari hingga Mei menyusun kamus tersebut. Saat ini sudah diterbitkan dan dijual dengan harga Rp50.000 per buah.

Saat ini sudah banyak dokter, perawat dari di beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang membeli dan memanfaatkannya. Buku tersebut juga berisi tip singkat berkomunikasi dengan pasien. “Kami berharap semoga ini bermanfaat dan dapat jadi panduan memahami keluhan-keluhan pasien,” jelas Mutik.

Tim memilih bahasa Jawa lantaran bahasa ini memiliki jumlah pengguna yang majemuk dan tersebar di nusantara.

Selain itu, perbandingan mahasiswa reguler di UGM yang berasal dari luar Jawa dan Jawa sekitar 2:1. Jumlah ini disebutnya semakin meningkat di FK UGM, sehingga keberadaan kamus ini sangat membantu tenaga kesehatan yang tengah magang di daerah.

Wakil Dekan Bidang Administrasi, Keuangan dan Sumber Daya Manusia FK UGM, Suhardjo memberikan apresiasi atas kamus saku ini. Bagi dia, kamus ini tidak hanya memberi kemudahan  komunikasi, tetapi juga edukasi pada masyarakat, khususnya para pasien.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya