Jogja
Selasa, 26 Juli 2011 - 09:30 WIB

Kangkung ternyata bisa obati ketombe

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Hampir setiap orang memiliki atau pernah merasakan gatalnya kulit kepala karena ketombe. Tetapi siapa sangka permasalahan itu bisa diselesaikan dengan sayur kangkung.

Kotembe jika dibiarkan saja umumnya menyebabkan rambut lepek, kurang enak dilihat dan beraroma kurang sedap. Bahkan untuk kasus tertentu ketombe bisa menyebabkan kerontokan rambut.

Advertisement

Apesnya, persoalan ini tidak mudah diatasi. Berbagai merek sampo terkadang tidak mempan mengusir biang gatal rambut ini. Belajar dari fenomena tersebut, siswa SMK Farmasi Santi Hedi Saputro dan Norma Fia Ariana mencoba meneliti bahan alam untuk mengatasi ketombe.

“Ketombe itu karena kurang seng [zinc]. Jadi kami cari tanaman yang mengandung seng, akhirnya ketemu kangkung,” terang Santi saat ditemui di SMK Farmasi, Senin (25/7).

Advertisement

“Ketombe itu karena kurang seng [zinc]. Jadi kami cari tanaman yang mengandung seng, akhirnya ketemu kangkung,” terang Santi saat ditemui di SMK Farmasi, Senin (25/7).

Lewat temuan awal tersebut, keduanya melakukan penelitian selama sebulan untuk mendapatkan komposisi yang tepat. Mengulang percobaan guna mendapat ramuan pas berkali-kali dilakukan.

Alhasil ditemukan perbandingan yang pas, yaitu 25 gram kangkung yang direbus dalam satu liter air hingga berkurang 500 cc. Sari yang tersisa itu kemudian disaring dan didiamkan sampai ekstra kangkung bersuhu normal.

Advertisement

Soal pemakaian ekstrak kangkung, Santi menguraikan temuan mereka cukup mudah digunakan. “Pakainya setelah keramas, sari ini dipakai dioleskan ke kulit kepala lalu dipijat-pijat. Terus setengahnya lagi dipakai, bungkus pakai handuk hangat selama 30 menit,” tambah dia.

Agar mendapat hasil maksimal, pengguna ramuan ini harus mempergunakan ekstrak kangkung selama tiga hari berturut-turut. Setelah itu pemakaian dapat dilakukan satu sampai dua kali dalam seminggu.

Berbekal penelitian itu, Santi dan Norma menang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK se-Kota Jogja akhir 2010 lalu. Ketika akan melenggang ke tingkat provinsi, keinginan keduanya terhalang karena saat bersamaan ada kompetisi lain.
Walau gagal melaju ke provinsi, Santi mengaku tidak merasa putus asa. Sebaliknya, ia justru menuai hikmah lain karena hasil penelitiannya diminati pasar.

Advertisement

“Sekarang sih kami menjual sari kangkung. Per botol 500 cc dengan harga Rp5000. Tidak banyak pesanannya, sekitar 20 botol per bulan karena kami masih sekolah dan baru melayani pesanan kecil. Kalau sudah lulus baru mau dipasarkan secara luas,” tuturnya.(Wartawan Harian Jogja/Mediani Dyah Natalia)

Foto: Santi Hedi Saputro

HARJO CETAK

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif