Jogja
Rabu, 11 Desember 2013 - 06:45 WIB

Kanigoro Sumbang Kasus DBD Terbanyak

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Kanigoro, Saptosari, Gunungkidul, mengikuti pertemuan Pokjanal Demam Berdarah di Balaidesa Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Selasa (10/12). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Puskesmas Saptosari mengungkapkan sudah ada 27 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Saptosari, Gunungkidul hingga November 2013. Desa Kanigoro menjadi penyumbang kasus paling banyak.

Koordinator Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Puskesmas Saptosari Agus Susanto menuturkan, dari 27 kasus yang tercatat, Desa Kanigoro menyumbangkan 18 kasus DBD. “Sebanyak 18 kasus tersebut disumbangkan dua dusun yakni Dusun Mendak sebanyak 14 kasus dan Dusun Gebang sebanyak empat kasus. Ini yang tercatat saja karena bisa saja pasien dibawa ke luar Gunungkidul oleh keluarganya,” papar dia di sela-sela pertemuan Kelompok Kerja Fungsional (Pokjanal) Demam Berdarah di Balaidesa Kanigoro, Selasa (10/12/2013).

Advertisement

Pertemuan yang biasanya dilakukan di tingkat kecamatan sengaja difokuskan di Desa Kanigoro lantaran banyak terdapat kasus DBD. Agus berharap melalui pertemuan tersebut ada tindak lanjut dari pemerintah desa serta warga untuk meminimalisir penyakit.

“Kami berharap warga terus menjaga kebersihan dan waspada karena sudah memasuki musim hujan. Genangan air sudah semakin banyak dan bisa memicu peledakan koloni nyamuk. Gerakan mengubur, menguras, dan menutup terus digalakkan,” papar dia.

Agus menambahkan sebagai langkah pencegahan penyebaran penyakit, aksi fogging sudah dilakukan di sebuah sekolah menengah pertama di Dusun Mendak. Selain itu ada juga gerakan pembagian abate gratis kepada masyarakat.

Advertisement

“Persoalan DBD harus ditanggapi dengan serius karena penyakit ini juga menjadi penyakit penyumbang kematian yang tinggi. Kesadaran warga harus semakin ditingkatkan untuk mencegah penyakit ini di periode yang akan datang,” tutur dia.

Kepala Desa Kanigoro, Santosa juga mengaku trenyuh dengan angka tersebut. Ia juga berharap warga benar-benar memperhatikan kebersihan lingkungan. “Pertemuan ini saya pikir sangat bagus untuk memberikan pengetahuan kepada warga mengenai seluk beluk DBD dan bagaimana mencegah dan tindakan apa yang harus diambil segera,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif