SOLOPOS.COM - Penerapan kebijakan kantong plastik berbayar di minimarket (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Kantong plastik berbayar sudah diterapkan namun belum berdampak pada penurunan volume sampah

 

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Harianjogja.com, JOGJA-Program plastik berbayar yang digulirkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK) belum berdampak signifikan terhadap penurunan volume sampah di masyarakat.

Data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja, volume sampah harian masih pada angka 250 ton per hari, sebagian besar sampah rumah tangga.

“Memang belum terasa dampaknya terhadap pengurangan sampah,” kata Kepala BLH Jogja Suyana, Jumat (8/4/2016).

Namun, menurut Suyana, dari hasil pemantauan di toko modern yang sudah menerapkan kebijakan tersebut ada yang sudah bisa mengurangi, “Misalnya tadinya sehari menghabiskan tujuh pac bisa habis tiga pak plastik,” kata dia.

Suyana menduga murahnya plastik berbayar yang hanya Rp200 tidak membuat masyarakat membawa kantong belanja dari rumah. Menurutnya, jika semangatnya ingin mengurangi volume sampah plastik seharusnya memang bisa dibuat mahal.

Namun demikian, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena program itu merupakan kebijakan pemerintah pusat. Ia meyakini pusat sudah memikirkan jangka panjang dalam program pengurangan sampah plastik sampai hulu.

Kebijakan platik berbayar baru diterapkan sejak Februari lalu melalui Surat Edaran Kementerian KLHK Nomor S.1230/PSLB3-PS /2016 tentang Harga dan Mekanisme Penerapan Kantong Plastik Berbayar. Di dalam aturan itu, disepakati kantong plastik berbayar Rp 200 sudah ter masuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Suyana mengatakan kebijakan itu saat ini masih dalam tahap sosialisasi. Setelah diterapkan di sejumlah ritel, kedepan program plastik berbayar juga akan diterapkan di pasar-pasar tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya