SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Bantuan kapal berukuran 30 grosston dari Kementerian Kelautan  dan Perikanan (KKP) untuk nelayan Gunungkidul yang sudah didaratkan di pantai Sadeng, Girisubo terancam mangkrak. Pasalnya kondisi fisik kapal senilai Rp1,5 miliar itu mirip dengan perahu jukung sehingga mudah terombang-ambing ombak. Sebagian besar nelayan pun enggan menggunakannya.

“Kapal sudah sampai ke Sadeng sekitar tiga minggu yang lalu, tetapi sampai saat ini belum ada nelayan yang berani menggunakan,” ujar koordinator nelayan Pantai Sadeng, Subowo kepada Harian Jogja, Kamis (22/12).

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Subowo menilai, pengadaan fisik kapal yang diberikan oleh Pemerintah Pusat itu tanpa pertimbangan kondisi lapangan. Kapal yang sudah dikirim tersebut, kata dia, lebih cocok untuk nelayan luar pulau Jawa seperti Kalimantan, Sulawesi dengan kondisi arus gelombang yang landai.

“Kalau pesisir selatan seperti Gunungkidul tidak cocok karena ombaknya besar. Kapal seperti itu pasti mudah terombang-ambing,” imbuhnya.

Selain itu kapal berwarna biru dengan kekuatan 30 GT yang cukup menyita perhatian nelayan Sadeng itu bakal mengalami kendala besar dalam pengoperasiannya mengingat biaya operasional kapal untuk empat hari melaut menelan sedikitnya Rp35 juta.

Biaya sebesar itu jika dikeluarkan nelayan Gunungkidul termasuk berat sementara hasil tangkapan ikan sejak beberapa bulan terakhir belum maksimal, dipastikan nelayan merugi besar jika nekat menggunakan kapal itu.

“Terlalu berat biaya operasional yang harus dikeluarkan,” pungkasnya Subowo Korwil SAR I Gunungkidul ini.(Harian Jogja/Sunartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya