Jogja
Sabtu, 11 Januari 2014 - 09:26 WIB

Kapal Terbalik, Nelayan Cilacap Hilang di Kulonprogo

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Seorang nelayan asal Cilacap, Sunardi, 30, hilang setelah kapal yang ditumpanginya terbalik akibat diterjang ombak besar di pintu masuk pelabuhan Tanjung Adikarto, Desa Karangwuni, Kecamatan Wates, Jumat (10/1/2014).

Kejadian tersebut berawal saat warga Dusun Garong, Desa Tegal Kamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan tersebut berangkat dari tempat pelelangan ikan (TPI) Karangwuni bersama dengan temannya, Wagiran, 33, untuk melaut sekitar pukul 05.30 WIB.

Advertisement

Saat keduanya hendak melewati pintu masuk pelabuhan, tiba-tiba kapal mereka dihempas ombak besar setinggi lima meter hingga terbalik. Sunardi dan Wagiran terlempar, namun mereka sempat berpegangan pada badan kapal.

Gelombang kedua kembali datang yang membuat jaket pelampung Sunardi terlepas dan tubuhnya tidak tampak lagi dipermukaan air.

Saat kejadian, mereka berada sekitar 150 meter dari batas terluar batu pemecah ombak. Ketika itu, terdapat delapan kapal yang berangkat beriringan.

Advertisement

Kapal yang ditumpangi keduanya berada pada urutan kelima. Empat kapal di urutan terdepan berhasil sampai ke laut lepas setelah melewati pintu masuk pelabuhan tersebut.

“Ketika itu saya sempat berpegangan pada tali, karena ada beberapa nelayan yang segera menolong,” ujar Wagiran yang ditemui wartawan di sela-sela pencarian korban.

Menurutnya, beberapa hari terakhir ombak di Glagah tinggi, bahkan kemarin, Kamis (9/1/2014) mereka tidak melaut. Ia mengaku sudah empat kali mengalami kejadian kapal terbalik selama menjadi nelayan, akan tetapi kejadian kali ini yang paling parah karena menghilangkan salah satu temannya.

Advertisement

Sebagai nelayan, ia menyadari pekerjaannya yang berisiko tetapi karena terdesak kebutuhan ekonomi maka hal tersebut diabaikannya. “Yang penting sudah menggunakan pelampung,” tukasnya.

Tim gabungan dari SAR Korwil V Kulonprogo, aparat kepolisian dan masyarakat masih melakukan pemantauan dan penyisiran di lokasi kejadian. Satu tim menyusuri lokasi kejadian ke arah barat, sementara lainnya ke arah timur.

Komandan SAR Korwil V Kulonprogo, Sukarman, mengatakan, penyisiran akan dilakukan selama tiga hari. “Kami menyiagakan lebih dari 10 personel untuk menemukan korban,” sebutnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif